Pages

Friday, 16 May 2014

Menuju Latgab Pesta Purnama Purna


Bulan-bulan mendatang ini kita akan menyaksikan rangkaian perjalanan riang gembira manakala hulubalang kita semakin gagah dengan baju alutsista baru.  Bersamaan dengan itu serial latihan kesatuan, antar kesatuan sampai antar matra adalah rangkaian aktivitas menuju purnama latgab.  Puncak purnama itu adalah melantunkan lagu perpisahan kepada sosok yang telah mempurnamakan alutsista TNI. Sekalian mengantar purna jalan tugas panglima tertinggi karena telah sampai di batas tugas.
Bulan Mei ini berbagai latihan parsial dilakukan matra TNI.  Marinir melakukan latihan serbuan pantai di Situbondo.  Berbagai batalyon TNI AD melakukan uji tembak senjata berat. Sejumlah kapal perang melakukan latihan tempur di laut Jawa. Disaat yang sama puluhan KRI telah pula bersiaga di Ambalat dalam satuan tugas gabungan AL dan AU.  Operasi militer gabungan ini adalah yang pertama kali dilakukan dan diberi nama Garda Wibawa 14 dengan melibatkan jet tempur, satuan radar, kapal perang, marinir, paskhas dan intelijen. Latihan ini dibackup oleh satuan tempur TNI AD di Kodam Mulawarman Kaltim Kaltara dan Kodam Wirabuana Sulawesi.
1 Skuadron jet latih tempur T50, alutsista gres
Sementara di perairan kawasan timur Indonesia telah pula disiagakan setidaknya 14 KRI untuk tugas mengamankan laut Arafuru dan laut Timor.  Bersamaan dengan itu kesiagaan unsur tempur laut juga hadir di perairan Natuna dan Selat Malaka.  Sejalan dengan itu isian distribusi alutsista mulai disebar misalnya untuk artileri kelas berat KH179 155mm buatan Korea untuk Aceh, Kalbar dan Kaltim.  Artileri KH178 105mm disebar untuk yon Armed Kodam di Jawa. Lhok Seumawe, Dumai, Bontang dan Jakarta juga sudah menerima sejumlah rudal SAM.
Juli ini pembentukan armada timur TNI AL yang berpusat di Sorong segera direalisasikan, tentu bersamaan dengan pengembangan divisi ke 3 Marinir dengan kekuatan 15.000 marinir.  Seiring dengan itu Divisi 3 Kostrad segera membangun markas di Semarang bersinergi dengan Korps Penerbad yang memiliki berbagai jenis helikopter tempur dan angkut. Divisi 3 Kostrad merupakan pengembangan dari dua divisi sebelumnya.  Semua pengembangan kekuatan itu pada akhirnya nanti akan menjadi pilar utama pembentukan Kogabwilhan yang direncanakan tahun ini.
Berbagai alutsista juga menunggu ketibaan, diantaranya 3 KRI Bung Tomo Class, 3 KCR 60 m PAL, 3 LST, 2 BCM, 50 MBT Leopard, 40 Marder, 38 Caesar Nexter, 36 MLRS Astross II, 24 F16 blok 52, 12 Super Tucano, 4 UAV Heron, 4 radar, sejumlah peluru kendali berbagai jenis, mulai dari rudal anti tank, rudal SAM, rudal anti kapal sampai rudal udara ke permukaan.  Pesawat angkut berat Hercules juga akan bertambah 9 unit termasuk dari jenis CN295 sebanyak 16 unit.  Setidaknya itu list yang sudah dipublikasi jauh-jauh hari, tentu ada juga list belanja yang tidak dipublikasi, masak sih semua harus diumumkan.
Artileri KH179 155mm dibagi untuk 3 batalyon
Latgab purnama akan menampilkan serial latihan dengan sejumlah alutsista baru. Termasuk penembakan rudal udara ke permukaan dari jet tempur Sukhoi. Penembakan rudal anti kapal Exocet MM40 blok 3 dari KRI Sigma yang selama ini tidak pernah dipublikasikan. Ini merupakan kejutan tersendiri disamping gempuran rudal Sukhoi ke salah satu kapal permukaan milik TNI AL yang sudah tidak dipakai. Puncak dari semua kegiatan itu adalah memberikan nilai purnama dan purna tugas pada Panglima Tertinggi yang akan digelar dalam sebuah pesta hari jadi 5 Oktober 2014 di Naval Base Surabaya.
Selama lima tahun ini kekuatan alutsista TNI berkembang secara signifikan dan itu tak lepas dari pola strategi dan keputusan bagus dari RI-1.  Kekuatan militer Indonesia mengikuti perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara ini yang selama 10 tahun terakhir ini menunjukkan trend positif sampai akhirnya RI masuk urutan 10 besar ekonomi dunia yang dikenal dengan PDB (Product Domestic Bruto dan PPP (Purchase Power Parity).  Logikanya dengan semakin bagus kondisi ekonomi kita maka perkuatan militer dan alutsista TNI semakin membungakan dan membanggakan hati.  Dan itu layak untuk sebuah negara kepulauan terbesar dan penduduk no 4 terbesar di dunia.
Latgab 2014 adalah kelayakan pertanggungjawaban kepada rakyat bangsa bahwa tentara yang telah dibelikan alutsista modern harus mampu menunjukkan kemampuannya dan senantiasa bersiap siaga dalam segala cuaca untuk menjaga dan mewibawakan teritori NKRI.  Keistimewaan Latgab 2014 adalah kehadiran berbagai alat tempur mutakhir dan sekaligus mengiringi langkah akhir dari seorang Presiden yang telah memberikan nilai luar biasa pada perkuatan militer RI.
Maka pesta 5 Oktober 2014 adalah pernyataan kepurnamaan tentara yang selama 5 tahun ini diterangi dengan rembulan alutsista anyar menuju purnama.  Sosok yang telah mempurnamakan TNI itu telah pula mempurnakan tugas pekerjaannya.  Di mata TNI tentu nilai layak yang pantas disandangkan panglima tertinggi itu adalah cum laude.  Ini adalah purnama pertama yang membanggakan.  Tentu kita masih ingin menyaksikan purnama-purnama yang lain untuk membaguskan tentara kita, untuk menggagahgaharkan tentara kita.  SBY telah meletakkan fondasi modernisasi militer kita.  Kita berharap presiden selanjutnya dapat meneruskannya dengan langkah tegap mengembangkuatkan tentara berikut kesejahteraannya.
****
Jagvane / 16 Mei 2014