Teheran
– Pemerintah Iran mengklaim telah berhasil meniru pesawat tanpa awak
AS, RQ-170 Sentinel yang berhasil mereka tangkap pada 2011 lampau. Iran
mengklaim, pesawat tiruan itu rencananya akan diuji terbang dalam waktu
dekat ini.
Kabar keberhasilan Iran itu ditayangkan di televisi milik negara Iran, Minggu (11/5). Tayangan itu memperlihatkan sebuah pesawat yang telah direplikasi.
Pada 2011 lampau, Iran berhasil menangkap pesawat tanpa awak AS RQ-170 Sentinel saat terbang di wilayah udaranya. Pesawat tanpa awak itu tengah dalam misi memata-matai situs nuklir Iran, demikian dilaporkan sejumlah media AS. Iran mengaku telah membawa pesawat tak berawak itu turun secara elektronik dengan cara mengganggu sistem GPS-nya. .
Namun, saat itu Gedung Putih mengatakan, pesawat tersebut mendarat karena terjadi masalah teknis yang menyebabkan hilangnya kontrol.
Para pejabat militer AS mencoba membuat argumen lain dan menyatakan bahwa Iran tidak memiliki teknologi untuk memecahkan rahasia pesawat tak berawak itu. Sebelumnya, Presiden Barack Obama meminta Pemerintah Iran untuk mengembalikan Sentinel.
Joe Lieberman, ketua komite keamanan dalam negeri mengatakan, "Tentu sesuatu yang buruk bagi AS ketika pesawat tak berawak jatuh di Iran, dan tidak baik ketika Iran meraihnya [tapi] saya tidak memiliki keyakinan kalau mereka benar-benar mampu membuat salinannya."
Dalam siaran rekaman yang ditayangkan pada hari Minggu itu, seorang petugas Iran mengatakan: "Teknisi kami berhasil memecahkan rahasia pesawat tak berawak dan menyalin mereka. Kami akan segera melakukan uji penerbangan."
Selama ini, Iran telah melakukan pengembangan sebuah program pesawat tanpa awak. Termasuk membuat beberapa pesawat tak berawak yang memiliki kemampuan jelajah ratusan mil dan dipersenjatai dengan rudal.
Berita Satu
Kabar keberhasilan Iran itu ditayangkan di televisi milik negara Iran, Minggu (11/5). Tayangan itu memperlihatkan sebuah pesawat yang telah direplikasi.
Pada 2011 lampau, Iran berhasil menangkap pesawat tanpa awak AS RQ-170 Sentinel saat terbang di wilayah udaranya. Pesawat tanpa awak itu tengah dalam misi memata-matai situs nuklir Iran, demikian dilaporkan sejumlah media AS. Iran mengaku telah membawa pesawat tak berawak itu turun secara elektronik dengan cara mengganggu sistem GPS-nya. .
Namun, saat itu Gedung Putih mengatakan, pesawat tersebut mendarat karena terjadi masalah teknis yang menyebabkan hilangnya kontrol.
Para pejabat militer AS mencoba membuat argumen lain dan menyatakan bahwa Iran tidak memiliki teknologi untuk memecahkan rahasia pesawat tak berawak itu. Sebelumnya, Presiden Barack Obama meminta Pemerintah Iran untuk mengembalikan Sentinel.
Joe Lieberman, ketua komite keamanan dalam negeri mengatakan, "Tentu sesuatu yang buruk bagi AS ketika pesawat tak berawak jatuh di Iran, dan tidak baik ketika Iran meraihnya [tapi] saya tidak memiliki keyakinan kalau mereka benar-benar mampu membuat salinannya."
Dalam siaran rekaman yang ditayangkan pada hari Minggu itu, seorang petugas Iran mengatakan: "Teknisi kami berhasil memecahkan rahasia pesawat tak berawak dan menyalin mereka. Kami akan segera melakukan uji penerbangan."
Selama ini, Iran telah melakukan pengembangan sebuah program pesawat tanpa awak. Termasuk membuat beberapa pesawat tak berawak yang memiliki kemampuan jelajah ratusan mil dan dipersenjatai dengan rudal.
Berita Satu