”Peran
tempur...peran tempur...peran tempur bahaya permukaan...peran tempur
bahaya permukaan...” dengan diawali oleh alarm tanda peran operatif yang
memecahkan keheningan di hari Senin pagi itu, seluruh prajurit Satgas
Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 dengan cepat dan sigap menempati
pos tempur sesuai dengan nomor fungsinya masing-masing. Barbara 3 area
saat itu masih dalam keremangan pagi hari menunggu saatnya sunrise,
namun tidak menjadikan suatu alasan bagi para prajurit KRI FKO-368 untuk
melaksanakan tugas latihan yang diemban selama menjalankan misi
perdamaian PBB di Lebanon. Lebanon, Senin (22/09/2014).
Gunnery
exercise kali ini merupakan latihan untuk yang kedua kalinya, dimana
sebelumnya KRI FKO-368 pernah melaksanakan hal yang serupa di akhir
bulan Juni yang lalu. Latihan ini dilaksanakan secara periodik selama
menjalani misi PBB di Lebanon dengan tujuan untuk tetap menjaga serta
meningkatkan ketangkasan, keterampilan dan derajat kesiapsiagaan
personil dalam menghadapi segala macam ancaman yang sewaktu-waktu dapat
terjadi. Selain itu, juga bertujuan untuk menguji serta tetap
mempertahankan keandalan sistem dari sensor weapon and command (Sewaco)
yang dimiliki oleh KRI FKO-368, khususnya sitem penembakan meriam utama
76 mm.
Tepat
pukul 06.00 waktu setempat, sasaran yang berupa killer tomato diturunkan
di dropping point yang sudah direncanakan sebelumnya. KRI FKO-368
bergerak menuju titik persiapan pada firing runpertama untuk
melaksanakan penembakan meriam utama 76 mm. Komandan KRI FKO-368, Letkol
Laut (P) Ade Nanno Suwardi memimpin latihan secara langsung dari Pos
Komando Utama (PKU) yang berada di Pusat Informasi Tempur (PIT).
Sebanyak 30 (tiga puluh) butir peluru dimuntahkan oleh meriam utama KRI
FKO-368 saat itu, dan hasilnya 2 (dua) killer tomato hancur menyisakan
rangkaian 4 (empat) drum yang akan dijadikan sasaran tembak untuk meriam
20 mm dan senjata ringan.
Pada
firing run kedua dan ketiga, secara bergantian operator meriam 20 mm
lambung kanan dan lambung kiri menunjukkan keahlian dan kemahirannya
dalam membidik dan menghancurkan sasaran. Kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan penembakkan senjata ringan dari geladak heli KRI FKO-368
sampai dengan sasaran betul-betul tenggelam ke dasar laut. Latihan
berlangsung lancar dan aman selama sekitar 3 (tiga) jam lamanya,
selanjutnya KRI FKO-368 kembali menuju sektor patrolinya dalam rangka
melanjutkan misi sebagai Maritime Task Force Unit untuk menjaga
stabilitas keamanan laut Lebanon di bawah bendera Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
(Penerangan Satgas Maritim TNI KONGA XXVIII-F / UNIFIL 2014)
|