Jakarta - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr Marsetio, menerima bintang kehormatan The Legion Of Merit
dari pemerintah Amerika Serikat, yang disematkan Kepala Staf Angkatan
Laut Amerika Serikat, Admiral Jonathan Greenert, dalam upacara militer,
di Washington, Amerika Serikat, Rabu (24/9).
Tembakan
meriam kehormatan 19 kali mengiringi penyematan bintang yang hanya
diberikan kepada sosok pemimpin dengan jasa sangat luar biasa di bidang
kemiliteran bagi Amerika Serikat itu.
"Kami
menyambut baik sahabat dan mitra kami, Laksamana TNI Dr Marsetio, selaku
kepala Staf TNI AL pada pagi ini, di halaman Markas Angkatan Laut
Amerika Serikat, dalam upacara yang penuh kehormatan," kata Greenert.
"Laksamana
TNI Dr Marsetio adalah pemimpin yang visioner baik pada angkatan
lautnya serta di kawasan regional Asia Tenggara," kata Greenert, saat
menyematkan bintang kehormatan.
Greenert dan
Marsetio secara pribadi juga saling mengenal dan bersahabat baik selain
di ranah kedinasan sebagai militer profesional.
Indonesia
secara perlahan namun pasti tengah mewujudkan visinya sebagai angkatan
laut berkelas dunia, dimulai dengan investasi SDM ke berbagai belahan
dunia dan sistem di lingkungan internal.
Dalam
kurun waktu 2012 sampai 2014, kata Greenert dalam pidatonya, "Laksamana
TNI Dr Marsetio telah berhasil meningkatkan hubungan kerja sama yang
baik dan harmonis kedua Angkatan Laut."
TNI AL
telah berperan signifikan dalam menjaga keamanan maritim di Asia
Tenggara, serta dapat menjalin kemitraan yang sama di kawasan Pasifik,
seturut keterangan TNI AL, di Jakarta, Kamis.
Marsetio
menggagas dan mewujudkan Simposium Keamanan Maritim Internasional yang
diikuti 57 negara pada 2013. Kemitraan strategis kedua pemerintahan
diterjemahkan dalam bentuk nyata pada berbagai aspek kemiliteran di
lingkungan angkatan laut Indonesia dan Amerika Serikat.
Hal
itu diikuti latihan bersama skala besar Multilateral Naval Exercise
Komodo 2014 dengan 18 negara negara-negara ASEAN dan sejumlah negara
besar Eropa dan Asia lain di Laut Natuna, yang berbatasan dengan Laut
Cina Selatan.
"Kerja keras yang telah
ditorehkan akan selalu dikenang dan saya berharap kerja sama kedua
bangsa antara Amerika dan Indonesai khususnya kedua Angkatan Laut akan
terus berjalan," kata Greenert.
Marsetio berada di
Amerika Serikat juga sebagai partisipan penting pada Simposium Ke-21
Sea Power Internasional di Naval War College, Newport, Virginia, Amerika
Serikat, yang diikuti 113 negara.
Simposium
itu juga untuk meningkatkan operasi, kerja sama dan sinergitas dalam
menanggulangi kerawanan dan kejahatan maritim, membahas tren masa depan
dalam keamanan maritim, dan implikasi perubahan iklim terhadap keamanan
maritim.
Ada juga sesi untuk mengatasi tantangan Angkatan Laut dalam kondisi geografis tertentu.
Inilah
juga forum ilmiah tentang kemaritiman dan angkatan laut internasional,
dihadiri 72 kepala staf angkatan laut sedunia, 14 rektor perguruan
tinggi sekolah peperangan angkatan laut, 21 kepala Pengawal Pantai, dan
tokoh-tokoh akademik lain. (*)