Pages

Saturday, 27 September 2014

Laksamana TNI Dr Marsetio terima Legion of Merit Medal AS

Laksamana TNI Dr Marsetio terima Legion of Merit Medal AS
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr Marsetio (tengah), menerima penganugerahan bintang kehormatan The Legion of Merit, dari Kepala Staf Angkatan Laut Amerika Serikat, Admiral Jonathan Greenert, di Markas Angkatan Laut Amerika Serikat, Washington, Amerika Serikat, Rabu (24/9). 
 
Jakarta  - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr Marsetio, menerima bintang kehormatan The Legion Of Merit dari pemerintah Amerika Serikat, yang disematkan Kepala Staf Angkatan Laut Amerika Serikat, Admiral Jonathan Greenert, dalam upacara militer, di Washington, Amerika Serikat, Rabu (24/9). 

Tembakan meriam kehormatan 19 kali mengiringi penyematan bintang yang hanya diberikan kepada sosok pemimpin dengan jasa sangat luar biasa di bidang kemiliteran bagi Amerika Serikat itu. 

"Kami menyambut baik sahabat dan mitra kami, Laksamana TNI Dr Marsetio, selaku kepala  Staf TNI AL pada pagi ini, di halaman Markas Angkatan Laut Amerika Serikat, dalam upacara yang penuh kehormatan," kata Greenert.

"Laksamana TNI Dr Marsetio adalah pemimpin yang visioner baik pada angkatan lautnya serta di kawasan regional Asia Tenggara," kata Greenert, saat menyematkan bintang kehormatan.

Greenert dan Marsetio secara pribadi juga saling mengenal dan bersahabat baik selain di ranah kedinasan sebagai militer profesional. 

Indonesia secara perlahan namun pasti tengah mewujudkan visinya sebagai angkatan laut berkelas dunia, dimulai dengan investasi SDM ke berbagai belahan dunia dan sistem di lingkungan internal. 
 
Dalam kurun waktu 2012 sampai 2014, kata Greenert dalam pidatonya, "Laksamana TNI Dr Marsetio telah berhasil meningkatkan hubungan kerja sama yang baik dan harmonis kedua Angkatan Laut."

TNI AL telah berperan signifikan dalam menjaga keamanan maritim di Asia Tenggara, serta dapat menjalin kemitraan yang sama di kawasan Pasifik, seturut keterangan TNI AL, di Jakarta, Kamis. 
 
Marsetio menggagas dan mewujudkan Simposium Keamanan Maritim Internasional yang diikuti 57 negara pada 2013. Kemitraan strategis kedua pemerintahan diterjemahkan dalam bentuk nyata pada berbagai aspek kemiliteran di lingkungan angkatan laut Indonesia dan Amerika Serikat. 

Hal itu diikuti latihan bersama skala besar Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 dengan 18 negara negara-negara ASEAN dan sejumlah negara besar Eropa dan Asia lain di Laut Natuna, yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan. 

"Kerja keras yang telah ditorehkan akan selalu dikenang dan saya berharap kerja sama kedua bangsa antara Amerika dan Indonesai khususnya kedua Angkatan Laut akan terus berjalan," kata Greenert.
 
Marsetio berada di Amerika Serikat juga sebagai partisipan penting pada Simposium Ke-21 Sea Power Internasional di Naval War College, Newport, Virginia, Amerika Serikat, yang diikuti 113 negara. 

Simposium itu juga untuk meningkatkan operasi, kerja sama dan sinergitas dalam menanggulangi kerawanan dan kejahatan maritim, membahas tren masa depan dalam keamanan maritim, dan implikasi perubahan iklim terhadap keamanan maritim. 

Ada juga sesi untuk mengatasi tantangan Angkatan Laut dalam kondisi geografis tertentu.

Inilah juga forum ilmiah tentang kemaritiman dan angkatan laut internasional, dihadiri 72 kepala staf angkatan laut sedunia, 14 rektor perguruan tinggi sekolah peperangan angkatan laut, 21 kepala Pengawal Pantai, dan tokoh-tokoh akademik lain. (*)