Pages

Monday, 22 September 2014

Suka Duka Seorang Pekerja Chef Kapal Selam


Menjadi koki tentunya bukan pekerjaan yang mudah, jam kerja yang panjang nyaris tanpa hari libur ditambah dengan berbagai tekanan untuk menghasilkan makanan sempurna tanpa cela demi pelanggan setiap harinya tentunya bisa dengan mudah menghasilkan stress. Kehidupan koki di restoran memang cukup berat, lalu bagaimana dengan koki yang bekerja di Kapal Selam?
Apa yang terbayang di benak kamu jika mendengar ukuran "2 meter x 1,7 meter"? Toilet umum? Kasur single bed? Liang Kubur??

Ukuran "2 meter x 1,7 meter" tentunya adalah ukuran yang sempit dan kecil bagi banyak orang, namun inilah ukuran dari dapur di Kapal Selam KRI Cakra 40. Di ruang sempit inilah para chef kapal selam harus menyiapkan santapan untuk seluruh kru kapal. Seperti yang dikutip pada Koran Jawa Pos, menurut Serka Nanang, salah satu koki di kapal itu, sekali berlayar mereka bisa menghabiskan satu sampai dua bulan di bawah permukaan laut, dan selama itu diruangan berukuran 2 meter x 1,7 meter itulah para koki bergelut. Namun meskipun sempit, menurut Nanang hal itu tidak menjadi kendala bagi para chef kapal selam.

Beberapa aturan pun harus ditaati selama berada di kapal selam, salah satunya adalah tidak boleh memasak dengan menggunakan api! Hal ini dikarenakan sumber daya utama dari kapal selam menggunakan baterai yang mengeluarkan Hidrogen, maka jika ada percikan api sangat berpotensi terjadinya kebakaran. Maka dari itu selama bertugas, Nanang dan rekan-rekannya sangat mewaspadai tidak adanya penggunaan api.
Lain lagi cerita dari Sally Davies, salah seorang koki di HMS Turbulent, kapal selam milik angkatan laut Inggris. Menurut pengakuannya, makanan menjadi tolak ukur para kru kapal untuk menentukan hari dan waktu selama di kapal selam. Pasalnya selama berada di dalam laut, para kru sulit untuk menentukan hari dan jam, maka mereka menggunakan makanan sebagai tolak ukur. Misalnya jika para kru bangun dan disediakan kare sebagai menu makanan, maka mereka akan langsung tahu hari itu adalah Rabu malam.
Sally juga lebih sering memasak dengan menggunakan tangan tanpa bantuan alat karena kapal selam haruslah beroperasi secara sembunyi sembunyi dan jika mereka menggunakan alat yang mengeluarkan suara seperti mesin roti atau alat pengupas kentang otomatis maka suara tersebut bisa terdeteksi oleh sonar.
Tak pelak lagi bahwa menjadi chef kapal selam itu sangat menyita waktu. Bayangkan saja jika Anda harus turut serta bersama angkatan laut dan awak kapal untuk menyediakan makanan bagi mereka. Sekali berlayar membutuhkan berbulan-bulan berada di bawah permukaan laut, bahkan di laut pun para chef tak punya waktu yang luang untuk beristirahat. Chef kapal selam harus memasak untuk seratusan orang di kapal yang butuh tiga kali makanan bernutrisi setiap harinya. Oleh karena itu chef bekerja sesuai shift dan waktu tertentu yang telah diatur secara ketat; pekerjaan chef di dalam dapur kapal selam yaitu menyiapkan makanan termasuk memesan dan menyetok bahan makanan, menyiapkan tempat makan dan menguji kebersihan makanan. Seorang chef kapal selam yang pernah bekerja selama 5 tahun di laut mengungkap fakta bahwa para chef menghabiskan 70% waktu mereka di laut, sehingga menyebabkan mereka tak punya waktu bagi keluarga. Itu juga alasan mengapa mayoritas chef kapal selam berstatus single.
Nah tapi serunya berpofresi sebagai chef kapal selam yaitu para chef dapat menghasilkan $58,806 per tahun, bahkan jika ditambah dengan tunjangan lainnya, penghasilan seorang chef kapal selam dapat mencapai $200.000 per tahun.