SURABAYA - Panglima TNI
Jenderal Moeldoko kecewa berat melihat kesiapan prajuritnya setelah
melihat latihan di Dermaga Madura, Komando Armada Timur RI, Ujung,
Surabaya, Kamis (25/9/14).
Perwira tinggi asal Kediri ini
menilai tampilan personil matra darat, laut dan udara belum presisi saat
unjuk kebolehan demonstrasi. Kekecewaan jenderal bintang empat ini
beralasan lantaran upacara puncak peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga
Madura semakin dekat, Selasa (7/10/14).
“Saya belum puas, perlu
diperbaiki karena kita bermain di media kritis. Ada air, udara, ada
ombak, angin. Sangat dipengaruhi cuaca. Perlu presisi tinggi dan
safety,” tandas alumnus terbaik Akmil 1981 ini.
Mantan Pangdam
XII Tanjungpura, Pangdam III Siliwangi dan Wagub Lemhanas itu lantas
menekankan supaya tampilan prajurit lebih diperbaiki lagi. “Perlu
diperbaiki lagi, dibenahi lagi. Demo (Demonstrasi) harus yang sulit.
Kalau (demonstrasi) mudah mengapa harus diperagakan,” tekannya.
Soal
rencana pembaretan dan pemberian brevet pada gubernur se-Indonesia,
Senin (6/10/14), Moeldoko menegaskan bahwa itu sebagai apresiasi pada
para kepala daerah skala provinsi. Apresiasi Panglima TNI kepada
gubernur yang selama ini bekerjasama dengan para Panglima Kodam,
Panglima Armada di masing-masing wilayah.
Bukan hanya itu, saat
upacara puncak peringatan HUT TNI, para prajurit juga akan mendapatkan
bintang jasa. Bintang jasa 8, 16, dan 24 tahun. Bintang jasa ini
merupakan apresiasi tersendiri dari Panglima TNI.
Sementara itu,
kekecewaan Moeldoko usai melihat langsung jalannya latihan bisa jadi
dipicu beberapa tampilan prajurit. Pantauan saat latihan, ada beberapa
penerjun dari pesawat Hercules C-130 yang diterbangkan dari Lapangan
Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jatim, tidak
mendarat persis di daratan Pulau Madura, di sisi utara Dermaga Madura.
Ada yang landing di pantai.
Belum lagi pendaratan penerjun di
atas truk yang melaju pelan di depan podium utama. Ada penerjun yang
tidak mendarat persis di atas truk trailer yang bertanda warna menyolok.
Padahal
saat pelaksanaan, di podium utama dijadwalkan duduk Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono. Selain itu, Presiden
terpilih Joko Widodo dijadwalkan hadir.
Sementara itu, pada
gladi bersih awal kemarin diketahui skenario demonstrasi awal hingga
akhir yang kesemuanya melibatkan alat utama sistem persenjataan
(Alutsista). Demonstrasi diawali melintasnya tiga KRI baru milik TNI AL.
KRI Bung Tomo-357, John Lie-358, dan Usman Harun-359. Disusul
KRI jenis Sigma yang mendemonstrasikan bantuan tempur sekaligus
pendeteksian kapal selam musuh dan menembaknya lantaran memasuki
perairan NKRI.
Tidak hanya itu, operasi pendaratan laut juga
ditunjukkan. 16 unit tank amfibi turun dari dua sektor. Pasukan Marinir
di dalamnya memberi tembakan jarak jauh. Disusul penerjun dari 16
Hercules C-130.
Simulasi pembebasan sandera di tanker KM Bali Ayu
oleh Satuan Gultor TNI tidak kalah seru. Diawali drop zone seorang
prajurit dari helikopter. Disusul pendaratan penerjun dari lintas-matra
ke geladak kapal yang dikuasai pembajak.
Unjuk kebolehan lainnya,
pengamanan kapal yang mengangkut bahan peledak oleh 900 personil TNI
AD, AL dan AU. Menggunakan kapal karet, mereka mendekati kapal, ada yang
menyusup.
Berhasil melumpuhkan awak kapal, 900 personel itu
merangsek ke daratan yang dikuasai musuh. Berjalan mengendap dan
menyerang. Dengan keahlian pertempuran tangan kosong dan bersenjatakan
sangkur, teknik melumpuhkan musuh ditunjukan. Ada teknik pukulan,
bantingan, kuncian, sabetan dan tusukan.
Keberadaan alutsista
pada upacara HUT TNI bentuk pertanggungjawaban tidak langsung dua
periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Di akhir pemerintahan
tahun ini, Indonesia belum lama ini memesan tiga kapal selam dari Korea
Selatan. Kapal selam ini baru akan bergabung dan memperkuat Alutsista,
utamanya di TNI AL pada 2016.
Sebagaimana data Pusat Penerangan
(Puspen) TNI, pada Selasa (7/10/14) aka nada demonstrasi unsur darat,
laut dan udara. Heli apache, colibri, serang fenic, heli bell dan
lainnya akan diusung matra darat.
Unsur laut pada demonstrasi
akan menampilkan KRI Sigma Class, kapal selam dan lainnya. Unsur udara,
F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, F-5 Tiger dan lainnya.
Ada
1.197 personel terlibat dalam demonstrasi unsur darat. Demonstrasi
unsur laut diikuti 5.698 orang. Sedangkan demonstrasi unsur udara
mengerahkan 1.508 personel. Untuk beladiri militer 1.050 personel.
Gladi
kotor lanjutan akan dilaksanakan 3-4 Oktober 2014. Ditutup Gladi
Bersih, 6 Oktober 2014, di Koarmatim. Sekadar diketahui, pada pantauan
latihan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko disertai KSAL Laksamana TNI
Marsetio, dan pejabat TNI lainnya.
Sindo