JAKARTA : Nama Ryamizard Ryacudu masuk dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Dia dipilih sebagai menteri pertahanan.
"Ryamyzard Ryacudu, militer pemikir, demokratis, dan loyal ke NKRI.
Pernah jadi KSAD, dan saya minta jaga kebijakan pertahanan kita," ujar
Jokowi saat mengumumkan nama menterinya di halaman belakang Istana
Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014).
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan tersebut memiliki latar
belakang militer. Ryamizard mengawali karir militernya sebagai Komandan
Peleton Kodam XII/Tanjung Pura pada 15 November 1976. Karir militer
Ryamizard di TNI tergolong moncer. Beberapa posisi strtegis pernah
diembannya. Salah satunya, pernah menjabat Pangdam Jaya/Jayakarta di era
pemerintahan Presiden Abdurachman Wahid (Gus Dur).
Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa Presiden Gus Dur,
sebagai Pangdam Jaya Ryamizard dengan ketegasannya mengancam siapa saja
yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya. Selepas dari Kodam Jaya,
Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad
menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.
Ryamizard pun dikenal piawai dalam merangkul teman. Hal ini
dibuktikan saat suami dari anak mantan Wakil Presiden Try Sutrisno
tersebut mendapat promosi sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD).
Lulusan AKABRI 1974 ini berhasil merangkul unsur TNI Angkatan Laut
dan TNI Angkatan Udara, saat apel siaga di Lapangan Monas pada Juli
2001. Hal ini menarik KSAD Endriartono Sutarto untuk menunjuknya sebagai
Wakil KSAD dan kemudian mengantikannya menjadi KSAD pada periode
2002-2005.