Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko
bersama Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Letjen Ng Chee Meng,
membuka sidang Combined Annual Report Meeting Indonesia-Singapore High
Level Committee (CARM-Indosin HLC) ke-17 tahun 2014 di Singapura, Selasa
(28/10). (foto Dispenum Puspen TNI for JPNN.com)
JAKARTA – Panglima
TNI, Jenderal Moeldoko bersama Panglima Angkatan Bersenjata Singapura
(Chief of Defence Forces Singapura Armed Forces) Letjen Ng Chee Meng,
membuka sidang Combined Annual Report Meeting Indonesia-Singapore High
Level Committee (CARM-Indosin HLC) ke-17 tahun 2014 di Singapura, yang
didahului dengan Informal Meeting, Selasa (28/10).
Tujuan utama sidang CARM-Indosin HLC,
sebagaimana rilis Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert,
untuk memfasilitasi implementasi kerjasama militer kedua pihak dengan
maksud memperkuat jalinan persahabatan yang telah ada dan interaksi
kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua angkatan bersenjata,
serta untuk memastikan alokasi anggaran berdasarkan kesepakatan.
“Sebagai negara yang secara geografis
berbatasan langsung, Indonesia dan Singapura perlu bekerjasama secara
sinergi dalam suatu kerangka kerjasama yang saling menguntungkan dalam
berbagai bentuk interaksi kegiatan,” ujar Bernardus.
Melalui kerjasama yang komprehensif
lanjutnya, diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan dampak positif
terhadap peningkatan kapasitas kedua angkatan bersenjata, keamanan
kawasan perbatasan serta kawasan Asean dan regional sekitarnya.
Panglima TNI antara lain didampingi
Asintel Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaini, Asops Panglima TNI Mayjen
TNI Indra Hidayat, Aspers Panglima TNI Laksda TNI Sugeng Darmawan, Aslog
Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad
Basya, Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo, Penasihat Panglima TNI
Bidlurgi Marsma TNI (Purn) Prayitno, Sekretaris CARM – Indosin HLC, dan
Athan RI di Singapura. (www.jpnn.com)
==================================================================================================
Panglima TNI: Tindak Tegas Pesawat Asing Ilegal Masuk Indonesia
Kedaulatan negara adalah segalanya.
Panglima
TNI Jenderal Moeldoko menyatakan, TNI akan menindak tegas pesawat asing
yang memasuki wilayah Indonesia tanpa izin. Sebab, setiap pesawat udara
dari negara lain yang memasuki wilayah Indonesia harus seizin TNI
sebagai penjaga pertahanan negara.
“Dalam konteks menjaga dan meningkatkan kedaulatan negara, tidak ada
toleransi bagi pihak asing,” kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap,
Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.Moeldoko menjelaskan, TNI memiliki tanggung jawab untuk menjaga pertahanan dari pihak luar, baik wilayah darat, laut maupun udara. Hal itu sempat ia sampaikan di hadapan panglima Angkatan Bersenjata Singapura ketika ditanya media.
Sebelumnya, Moeldoko bertemu dengan
panglima Angkatan Bersenjata Singapura membicarakan persoalan pertahanan
dan hubungan militer kedua negara dua hari lalu.
“Kemarin saya juga ditanya wartawan media asing di Singapura. Mereka
menanyakan bagaimana pandangan TNI terkait pesawat asing yang masuk
tanpa izin ke wilayah Indonesia. Saya sampaikan, bagi kami kedaulatan
adalah segala-galanya. Jadi, kalau ada yang masuk tanpa izin, akan kami
turunkan secara paksa,” ujarnya.Moeldoko mengaku, beberapa waktu lalu ada pesawat asing tanpa izin terbang memasuki wilayah Indonesia bagian timur. Kemudian, TNI AU mengerahkan pesawat tempur Sukhoi untuk mengejar dan menurunkan pesawat tersebut secara paksa.
“Terakhir, kemarin di wilayah Maluku ada pesawat asing yang kami turunkan secara paksa. Ke depan kami akan tingkatkan lagi pertahanan negara,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu 22 Oktober 2014, TNI AU memaksa mendarat pesawat sipil asing dengan nomor penerbangan VHR5S yang diawaki dua orang berkewarganegaraan Australia dengan pilot Jackline Paul dan Co Pilot Micheline Richard. Pesawat itu berangkat dari Darwin dengan tujuan Filipina.
nasional.news.viva.co.id