Walau Presiden Jokowi memiliki visi menjadikan Indonesia Poros Maritim Dunia, jenderal bintang empat itu membantah jika alokasi dana untuk TNI lebih diprioritaskan untuk Angkatan Laut (AL). Pembagian alokasi dana TNI, disebut Moeldoko akan ditentukan oleh Menteri Pertahanan.
"Enggak, enggak (prioritas ke AL). Kan sudah alokasi. Nanti Menteri Pertahanan yang akan menentukan," jelas Moeldoko.
"Saya kira ada akselerasi seperti itu. Kemarin beliau menginginkan (pesawat Jet Amfibi) BE 200, pesawatnya TNI AU, segera untuk disiapkan. Saya kira akselerasi hal-hal yang baru yah," ungkap Moeldoko di sela-sela Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Selasa (23/12/2014).
Meski begitu, Moeldoko belum bisa memastikan besaran anggaran untuk membeli pesawat canggih tersebut. Sehingga penambahan anggaran untuk TNI pun belum bisa ia sampaikan besarannya.
"Itu belum, belum," ucapnya singkat.
Sebelumnya disampaikan bahwa TNI AU akan membeli pesawat jet amfibi Beriev BE 200 Altair buatan Rusia setelah Jokowi menginginkan perbaikan patroli maritim usai meninjau pos-pos perbatasan beberapa waktu lalu. Pesawat ini memiliki kemampuan mendarat di laut sehingga bagus untuk mengamankan dari kegiatan illegal fishing.
"Kami sampaikan solusi dalam hal pelaksanaan penindakan dan pencurian ikan di wilayah laut, berupa pesawat amfibi yang bisa mendarat di laut. Sehingga kita bisa menahan mereka untuk melarikan diri, lalu bisa membawa tim untuk pengamanan di laut," tutur KSAU Marsekal IB Putu Dunia di Mabes TNI, Senin (22/12).(Detik)