JAKARTA, Panglima TNI Jenderal Moeldoko sedang mengupayakan agar TNI menjadi kekuatan terbesar atau "Big Brother" di ASEAN. Hal tersebut dalam rangka memajukan ketertiban kawasan atau regional order di kawasan Asia Tenggara.
Moeldoko menuturkan, negara-negara di kawasan ASEAN telah mengakui kebesaran dan kekuatan TNI. Ke depannya, jika TNI menjadi Big Brother di kawasan ASEAN, akan ada tantangan selanjutnya bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam menyongsong Asia Pasifik sebagai kawasan abad 21 dan pusat grativasi dunia.
Moeldoko mengatakan, dirinya telah melihat perkembangan di Kawasan Asia Pasifik, salah satunya di Laut China selatan. Dia mengaku telah telah berkomunikasi dengan Panglima Angkatan Bersenjata China, dan meminta agar pembangunan kekuatan China di wilayah Laut China Selatan tidak menimbulkan distabilitas di kawasan ASEAN.
"Ini adalah suara Panglima di ASEAN. Ini saya endorse ke China," kata Moeldoko.
Moeldoko kemudian mengaitkan dengan kebijakan China tentang jalur sutera maritim. Dia mengatakan, saat ini Indonesia sedang mencari peluang dan titik singgung yang bisa memberi keuntungan baik bagi Indonesia maupun China.
"Satu sisi, Indonesia dengan poros maritim dan China memikirkan jalur sutera maritim. Di mana titik singgungnya dan kira-kira peluang dan opportunity kita ada di mana. Sehingga kebijakan itu nantinya bisa menguntungkan kedua belah pihak," kata Moeldoko.
"Kita sudah memiliki suatu forum antara Panglima bersenjata di kawasan ASEAN. Di situ Panglima TNI membawa misi yang kuat agar TNI menjadi Big Brother di kawasan ASEAN," ujar Moeldoko dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).(KOMPAS.com)