Pages

Tuesday, 23 December 2014

TNI Didik Prajurit Perempuan untuk Pegang Komando


Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (Keempat kanan baris bawah), para kepala staf angkatan dan pimpinan TNI lainnya berfoto bersama sebelum mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (22/12).
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (Keempat kanan baris bawah), para kepala staf angkatan dan pimpinan TNI lainnya berfoto bersama sebelum mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (22/12)
 
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang melakukan pendidikan bagi prajurit perempuannya agar bisa memegang komando. Nantinya, pemegang komando tidak melulu dijabat kaum pria, tetapi juga bisa dari kaum putri.

Moeldoko mengakui selama ini memang belum ada perempuan yang pegang komando seperti Panglim Komando Daerah (Kodam). Kaum perempuan lebih banyak di bagian administrasi perkantoran atau markas TNI.

"Kami sekarang sedang mendidik taruni (prajurit perempuan, Red) yang nantinya bisa ditempatkan di posisi komando. Ada yang dipersiapkan jadi fighter," kata Panglima TNI Moeldoko dalam konferensi pers (Konpers) di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/13).
Konpers dilakukan di sela-sela kegiatan rapat pimpinan (Rapim) TNI yang berlangsung dua hari (22-23 Desember 2014).

Sistem tersebut nantinya diharapkan tidak terjadi lagi. Prajurit perempuan bakal diberi kesempatan dan didorong menduduki jabatan komando tertentu.

Sementara itu, acara Rapim sendiri diikuti 173 perwira TNI yang terdiri atas 4 pimpinan, 48 pejabat Mabes, 49 TNI Angkatan Darat, 36 TNI Angkatan Laut, 22 TNI Angkatan Udara, dan 14 peninjau. Moeldoko menjelaskan Rapim untuk mengevaluasi pembangunan, pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI selama tahun 2014.

Selain itu untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2015. Rapim juga untuk membahas implementasi dari visi dan misi Presiden yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.