Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang sebagian besar
wilayahnya terdiri dari perairan. Berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan kepentingan ekonomi banyak dilaksanakan di wilayah laut seperti
pelayaran kapal-kapal niaga, mobilitas penduduk dari satu pulau ke pulau
lain, kegiatan pariwisata, dan lain sebagainya. Adanya Alur Laut
Kepulauan Indonesia sebagai konsekuensi diratifikasinya UNCLOS 82 dalam
perundang-undangan nasional, mewajibkan Pemerintah Indonesia untuk
menjamin keamanan bagi kapal-kapal yang melintas.
Jaminan
ini juga mencakup kemampuan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang
terjadi, serta Search and Rescue jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan
di Perairan Indonesia, seperti yang baru-baru ini terjadi pada peristiwa
jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di Perairan Selat Karimata.
Kemampuan
yang menjadi kewajiban Pemerintah Indonesia tersebut juga harus
dimiliki oleh pesawat udara TNI AL yang berada dalam pembinaan Pusat
Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal), sebagai bagian dari Sistem
Senjata Armada Terpadu (SSAT)yang tidak dapat dipisahkan. Pengamatan
laut, penegakan hukum, pengumpulan data intelijen, Search and Rescue,
dan dukungan operasi kemanusiaan perlu terus dijaga dan dikembangkan
agar dapat melaksanakan tugas pokok dengan baik.
Dalam
dunia penerbangan militer, teknologi dan taktik pertempuran terus
mengalami perkembangan jaman. Sebagai personel pengawak Penerbangan TNI
AL, dibutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang modern
agar menjadi prajurit yang handal dan profesional. Ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak hanya didapatkan melalui pendidikan dan latihan
terprogram didalam negeri, melainkan juga dapat diperoleh dari interaksi
dengan negara lain. Untuk itu perlu adanya kegiatan dan latihan bersama
dengan negara sahabat agar terjadi pertukaran pengetahuan, salah
satunya dengan mengadakan latihan bersama yang diberi sandi Latma Sea
Survex 15.
Latihan
bersama Sea Surveillance Exercise(Latma Sea Survex) 15adalah suatu
bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI AL dan U.S. Navy sebagai
wujud kerjasama bilateral dalam rangka meningkatkan hubungan baik antara
Indonesia dan Amerika Serikat. Latihan bersama Sea Surveillance
Exercise (Latma Sea Survex) 15 merupakan Latma yang ketiga kalinya sejak
pertama kali dilaksanakan pada tahun 2012. Latihan ini bertujuan untuk
meningkatkan profesionalisme dihadapkan dengan tuntutan tugas yang ada.
Latihan ini dititikberatkan pada kegiatan patroli udara maritim yang
dilaksanakan oleh pesawat udara TNI AL dan U.S. Navy yang diawali dengan
pertukaran pengetahuan maupun informasi yang dimiliki oleh kedua belah
pihak dalam forum simposium.
Rangkaian
kegiatan Latma Sea Survex 15 yang dilaksanakan oleh TNI AL dan U.S.Navy
sebagai bentuk kerjasama latihan di bidang Penerbangan Angkatan Laut
(Naval Aviation) yaitu Aviation Symposium dengan materi yang berkaitan
dengan manuver lapangan berupa Maritime Domain Awareness (MDA),
Inteligent Surveillance and Recconaissance (ISR), Fishery Coordination,
Search and Rescue (SAR), dan Humanitarian Assistant Disaster Relief
(HADR).
Peserta
Latihan terdiri dari Satgas Latihan berjumlah 18 (delapan belas)
personel Wing Udara 2 Tanjungpinang, Pelaku Latihan berjumlah 42 (empat
puluh dua) personel terdiri dari 8 (delapan) personel Awak Pesawat Udara
TNI AL CN-235 MPA, 7 (tujuh) personel Awak Pesawat Udara TNI AL Casa
NC-212 MPA, 6 (enam) personel Awak Pesawat Udara Helikopter TNI AL
BO-105 dan 21 (dua puluh satu) personel Awak Pesawat Udara P3C Orion
U.S. Navy, Pendukung Latihan berjumlah 20 (dua puluh) personel, Peninjau
Latihan berjumlah 4 (empat) personel baik dari Pusat Penerbangan TNI AL
(Puspenerbal) maupun Markas Besar TNI AL (Mabesal), P3C Rider berjumlah
4 (empat) personel Wing Udara 2 Tanjungpinang.
Hadir
dalam kegiatan latihan tersebut Komandan Pusat Penerbangan TNI AL
(Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta selaku Direktur
Latihan (Dirlat), Komandan Wing Udara 2 (Danwing Udara 2) Tanjungpinang
Kolonel Laut (P) Dwika Tjahja S. selaku Komandan Satuan Tugas
(Dansatgas), Direktur Operasi (Dirops) Puspenerbal Letkol Laut (P) Bayu
Alisyahbana dan Perwira Operasi Latihan (Paopslat) Mayor Laut (P) Dani
Achnisundani S.H.(TNI AL)
|