TNI akan mengerahkan sebanyak 16.631 personel untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT KAA) tahun 2015 yang merupakan rangkaian dari peringatan ke-60 tahun KAA, dan ke-10 tahun New Asian-African Startegic Partnership, di Jakarta dan Bandung.
Panglima TNI menjelaskan, dari total kekuatan personel TNI pada pelaksanaan pengamanan VVIP KAA ke-60 tahun 2015 terdiri atas 300 orang dari Komando Gabungan Pengamanan (Kogabpam).
Kemudian sebanyak 500 orang dari Kosatgapam TNI, 4.256 orang dari Satgaspam VVIP, 3.550 orang dari Satgas Pamwil-1, sebanyak 3.150 orang dari Satgas Pamwil-2.
Serta, sebanyak 5.416 orang dari Satgaspam VIP-1, sebanyak 3.136 orang dari Satgaspam VIP, dan sebanyak 2.750 orang dari Satgas Passus.
Pasukan pengamanan, juga didukung sebanyak 1.000 orang Satgas Laut, sebanyak 600 orang dari Satgas Hanud, sebanyak 1.300 orang dari Satgas Udara (Koopsau-I), sebanyak 762 orang dari Satgas Intel, 150 orang Satgas Kodam II/Sriwijaya, 150 orang Satgas Kodam IV/Diponegoro dan 750 orang dari Pasukan Standby Force.
Menurut Panglima, tujuan gelar pasukan pengamanan wilayah untuk mengecek secara fisik tentang kesiapan personel, materiil dan Alutsista dari masing-masing satuan yang terlibat langsung dalam pengamanan KTT KAA tahun 2015.
Selain itu Apel Gelar Pasukan ini juga bertujuan untuk mengetahui secara langsung tentang keadaan dan hambatan yang dihadapi setiap satuan yang mendapat tugas dan tanggungjawab pengamanan. Dimulai dari kedatangan delegasi peserta, kedatangan Kepala Negara/ Pemerintahan dan pada saat berlangsungnya KTT sampai dengan kepulangan.
"Dengan demikian dapat diperoleh kepastian bahwa seluruh personel, materiil dan Alutsista yang akan digelar benar-benar telah siap baik dari segi kuantitas maupun kualitas serta dapat dipertanggung jawabkan," kata Panglima TNI.
Ditegaskan Panglima, KTT KAA merupakan wujud aktualisasi semangat perjuangan Asia Afrika sejak tahun 1955 dalam menjawab setiap perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara di kawasan Asia Afrika. Semua dijamin melalui kemitraan dan kerja sama yang konkret untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, tambah Moeldoko, KAA harus sukses karena menyangkut kewibawaan dan kehormatan bangsa Indonesia di mata Internasional," ucapnya.
Banyaknya Kepala Negara yang harus diamankan, serta situasi keamanan global yang oleh sejumlah negara peserta KAA dinilai kurang kondusif, menjadikan salah satu pertimbangan TNI untuk membentuk Komando Gabungan Pengamanan VVIP.
Komando tersebut terdiri atas satuan Paspampres diperkuat dengan unsur-unsur TNI/Polri yang didukung oleh Satgaspam Wilayah yang melaksanakan pengamanan di lapis luar (ring-II dan III) dan Satgaspam Khusus yang melaksanakan kegiatan pengamanan tidak langsung di tempat yang digunakan oleh VVIP.
Selain personel, di lokasi tampak juga berjejer kendaraan tempur TNI dan Polri. Semuanya disiagakan untuk memastikan lancarnya pelaksanaan Peringatan KAA di Jakarta.
Tampak hadir, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, KSAU Marsekal TNI Agus Supriyatna, dan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (Antara)