Perairan
Banongan, 4 Mei 2013--Material tempur dan personil prajurit TNI AL
mulai melaksanakan embarkasi kembali ke KRI setelah sebelumnya sukses
melaksanakan latihan pendahuluan di Asembagus, Situbondo, Sabtu (4/5).
Setelah proses re-embarkasi selesai dilaksanakan, rencananya, (5/5)
KRI-KRI pengangkut material tempur dan personel akan melakukan
pergeseran untuk melaksanakan latihan pelaksanaan di Sangatta Kalimantan
Timur.
Material
tempur seperti kendaran tempur ampibi, senjata artileri dan personil
pasukan pendarat Marinir TNI AL sedikit mulai sedikit memasuki KRI-KRI
jenis Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) di
perairan Banongan Situbondo. Setelah semua material masuk ke KRI, maka
seluruh unsur-unsur laut akan segera bertolak ke Sangatta untuk
melaksanakan latihan pelaksanaan ke daerah operasi dalam rangka Latgab
TNI 2013.
Dalam
rangkaian Latgab TNI 2013, TNI AL juga telah melakukan uji coba
penembakan strategis rudal Exocet MM-40 yang ditembakkan dari KRI Sultan
Iskandar Muda-367, Rudal C-802 yang ditembakkan oleh KRI Abdul Halim
Perdanakusuma-355, dan Torpedo SUT yang ditembakkan dari KRI Cakra-401
dengan sasaran ex-KRI Teluk Semangka-512.
Kendaraan
Tempur Ampibi Marinir kembali ke geladak KRI Surabaya-591 untuk
melanjutkan pendaratan di Sangatta, Kaltim dalam rangka latihan
pelaksanaan Latgab TNI 2013, (4/5).
TNI
AL pada Latgab kali ini mengerahkan 36 kapal perang (KRI) berbagai
jenis mulai dari kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal
Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo(KCT) ,Kapal Buru Ranjau (BR), dan
Penyapu Ranjau (PR) , Landing Ship Tank (LST) Landing Platform Dock
(LPD) Kapal Patroli dan Kapal Bantu. Sedangkan Korps Marinir mengerahkan
59 tank ampibi , yaitu 17 BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota), 33 BTR-50
(Browne Trasporter), 7 LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), serta 2 BVP-2
(Bojove Vozidlo Pechoty), 2 unit Roket Multilaras RM 70 Grad, 16 perahu
karet , 4 unit Meriam Howitzer 105 MM dan lebih dari 2000 Prajurit
Marinir yang kesemuanya diangkut dengan kapal perang jenis LST dan LPD.
Sementara Pupenerbal mengerahkan 3 Cassa sebagai patroli maritim dan 5
helikopter untuk kegiatan air surveillance.
Selain
melakukan uji coba penembakan, TNI AL juga sebelumnya melakukan serial
manuver latihan peperangan laut unsur KRI dan Pesud di Laut Jawa dengan
materi Mind Fild Transit /dimana seluruh unsur melewati medan ranjau, Air Defence Exercise/ latihan pertahanan udara, Screen Exercise/Latihan Tabir, Anti Submarine Warfare Exercise dengan menembakkan roket RBU-6000 (Reaktivno Bombovaja Ustanovka)/ latihan peperangan anti kapal selam, Cross Deck Helly, Evakuasi Medis Udara (penyelamatan), Replenisment At Sea Approach/ KRI secara bergantian melaksanakan approach manuver sebagai kapal penerima dan pemberi , Gunnery Exercise/
penembakan senjata artileri dengan meriam 76 MM, Bantuan Tembakan Udara
(BTU) oleh pesawat F-16 TNI AU dan penembakan anti serangan udara/anti air rapid open fire exercise.