Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Kav Albiner Sitompul mengatakan, tidak ada bentrokan antara anggota TNI dari prajurit Yonif Linud 503/Mayangkara Kostrad dengan anggota Brimob di Pos Haumeni Ana, perbatasan RI-Timor Leste, Kamis (9/5) lalu. Ia menegaskan, yang terjadi hanya kesalahpahaman.
"Berdasarkan pernyataan Komandan Batalyon Infanteri Linud 503 Kostrad Letkol Inf Freddino Janen Silalahi, bahwa tidak benar terjadi bentrok melainkan kesalahpahaman," kata Albiner dalam keterangan persnya kepada merdeka.com, Sabtu (11/5).
Ia menegaskan, bahwa kesalahpahaman tersebut terjadi pada 9 Mei pukul 15:30 Wita. Kesalahpahaman diawali oleh Kapospol Haumeni Ana atas nama Bripka Mateus Neno menahan angkot Mikrolet Nopol DH 1661 dengan pengemudi Marsel. Angkot tersebut membawa sabun detergen 12 dus, gayung air 2 lusin, Bokor plastic 1 lusin, Supermi 3 dus dan solar 1 dirigen ukuran 20 liter.
"Kemudian oknum Brimob tersebut mengacak-acak sembako yang dibawa oleh pengemudi angkot, padahal pengemudi mengatakan bahwa sembako tersebut milik Pos Baen dari Yonif 503 kostrad," jelasnya.
Selain itu, ia menjelaskan, perselisihan juga dipicu oleh anggota Brimob yang menuangkan sebagian solar dari dirigen berisi 20 liter. Padahal solar itu diperlukan untuk penerangan malam.
"Semua barang tersebut merupakan belanjaan. Danpos mendamaikan permasalahan tersebut di lapangan dengan membuat surat pernyataan damai antara kedua belah pihak," katanya.
merdeka