JAKARTA - Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai menegaskan bahwa
aksi terorisme di tanah air masih menjadi ancaman serius. Karena itu
masyarakat tidak boleh lengah dan harus waspada.
"Beberapa hari lalu kita menyaksikan pengebekan teroris di beberapa tempat. Kita perlu menyadari teroris masih ada dan masih menjadi ancaman serius. Bagi kami harus mencegah itu dan kalau memang terjadi ya harus dilakukan penindakan," kata Ansyaad Mbai dalam dialog di Jakarta, Sabtu (11/5)
Menurutnya, serangkaian aksi teror yang terus terjadi tidak bisa diserahkan secara sepenuhnya kepada BNPT maupun Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kata dia, perlu ada keterlibatan masyarakat dalam pencegahannya.
Makanya, ia meminta semua pihak, termasuk para ulama yang bisa berperan memberikan pemahaman bagi pelaku teror. Karena yang terjadi baru-baru ini merupakan gambaran betapa kuatnya jaringan teror di tanah air.
"Sampai hari ini ada 24 orang. Itu belum termasuk kelompok yang merencanakan (pengeboman Kedubes) Myanmar, yang 2 orang bersama satu yang masih dicari," tandas Ansyaad.
"Beberapa hari lalu kita menyaksikan pengebekan teroris di beberapa tempat. Kita perlu menyadari teroris masih ada dan masih menjadi ancaman serius. Bagi kami harus mencegah itu dan kalau memang terjadi ya harus dilakukan penindakan," kata Ansyaad Mbai dalam dialog di Jakarta, Sabtu (11/5)
Menurutnya, serangkaian aksi teror yang terus terjadi tidak bisa diserahkan secara sepenuhnya kepada BNPT maupun Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kata dia, perlu ada keterlibatan masyarakat dalam pencegahannya.
Makanya, ia meminta semua pihak, termasuk para ulama yang bisa berperan memberikan pemahaman bagi pelaku teror. Karena yang terjadi baru-baru ini merupakan gambaran betapa kuatnya jaringan teror di tanah air.
"Sampai hari ini ada 24 orang. Itu belum termasuk kelompok yang merencanakan (pengeboman Kedubes) Myanmar, yang 2 orang bersama satu yang masih dicari," tandas Ansyaad.