Rilis Pusat Informasi PBB (UNIC) di laman unic.jakarta.org, Sabtu, menyebutkan di antara pemelihara perdamaian yang gugur pada 2014 dan dianugerahi Medali Dag Hammarskjold secara anumerta terdapat dua orang dari Indonesia.
Nama dari kedua orang WNI tersebut adalah Sersan Kepala Iwan Santoso dan Prajurit Kepala Leduwin Aruan yang bertugas dalam Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
UNIC menyebutkan bahwa Indonesia merupakan kontributor personel militer dan polisi kedua belas terbesar untuk pemeliharaan perdamaian PBB. Indonesia kini mengerahkan lebih dari 2.700 personel ke operasi pemeliharaan perdamaian di Afrika Tengah, Kongo, Haiti, Lebanon, Liberia, Mali, Sudan, Sudan Selatan, dan Sahara Barat.
Hari Internasional Pemelihara Perdamaian PBB diperingati pada 29 Mei 2015. Peringatan ini menandai tujuh tahun berturut-turut dimana PBB akan menganugerahkan penghargaan kepada lebih dari 100 "helm biru" yang gugur pada tahun sebelumnya saat bertugas demi tujuan perdamaian.
Kegiatan untuk mengenang mereka akan diselenggarakan di Markas Besar PBB di New York serta di operasi dan kantor pemeliharaan pedamaian di seluruh dunia.
Hari Internasional Pemelihara Perdamaian PBB diperingati setiap 29 Mei. Tahun ini peringatan ini bertepatan dengan hari jadi PBB yang ke-70.
Hal itu memunculkan peluang untuk menghargai kontribusi tak terhingga para Helm Biru dalam sejarah membanggakan PBB, serta menegaskan komitmen kami untuk menjadikan pemelihara perdamaian PBB lebih efektif di tahun-tahun mendatang.
Oleh karena itu, tema Hari Internasional Pemelihara Perdamaian PBB tahun ini adalah "UN at 70: Peacekeeping: Past, Present, and Future".
Dalam pesan pada hari internasional itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan pemeliharaan perdamaian PBB telah memberikan napas kepada tujuan Piagam PBB untuk menyatukan kekuatan kita demi memelihara perdamaian dan kemanan internasional.
"Berkat perjuangan dan pengorbanan selama bertahun-tahun lamanya, Helm Biru yang ikonik telah menjadi simbol harapan bagi jutaan penduduk di wilayah yang dilanda perang," papar Sekjen PBB.
Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 125.000 pemelihara perdamaian PBB, termasuk 91.000 personel militer, 13.000 perwira polisi, serta 17.000 warga sipil internasional dan staf nasional yang bertugas di 16 operasi pemeliharaan perdamaian di empat benua. (Antara)