Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya juga sudah merekrut sejumlah ahli. Mereka diminta memberikan pelatihan bagi prajurit. Tujuannya agar mereka mengerti cara menangkal serangan siber supaya tidak membahayakan pemerintah.
"Kita sudah antisipasi, beli-beli peralatan yang canggih dan kita panggil orang-orang ahli untuk menatar personil kita menghadapi itu," ujar Ryamizard di Jakarta, Selasa (26/5).
Sebelumnya, pemerintah dinilai hanya bisa diam saja saat dihajar sistemnyaa oleh hacker. Saat ini Ryamizard berniat untuk membentengi dunia maya Indonesia dengan pertahananan cyber. Pasalnya, jika pemerintah abai maka pelan-pelan teknologi Indonesia akan dikendalikan asing.
Ambil saja contoh seperti penyadapaan terhadap jajaran elit dalam negeri dan kasus serupa pada 2014. Hal inilah yang ingin dihindari Ryamizard dalam memperkuat ranah cyber. Terlebih, melalui informasi yang dihimpunnya, diketahui jejaring teroris telah menggunakan sistem retas untuk melancarkan aksinya.
"Sekarang kita balas dong. Kalau diam, negara bisa ancur. Kereta api saja bisa tabrakan gara-gara itu. Makanya perlu cepat kita menata ini," pungkas Ryamizard.