Pages

Thursday, 23 May 2013

Antisipasi Serangan Udara, TNI Sebarkan 12 Meriam 37mm


Meriam Arhanud 37 mm
 
SURABAYA: Pengamanan suatu wilayah pangkalan dari serangan musuh adalah kunci utama terbentuknya pertahanan militer yang kuat, pertahanan militer ini dilakukan di darat, laut maupun di udara. Pertahanan ini sangat diperlukan karena suatu ancaman serangan musuh dapat terjadi setiap saat.
 
Kaitannya dalam mendukung Latihan Gabungan TNI 2013, Koarmatim hari ini, Rabu, 22 Mei 2013, menyiagakan latihan pertahanan pangkalan dengan melaksanakan Pertahanan Pangkalan Udara (Hanlanud) dan Pertahanan Darat Pangkalan (Hanratlan). Latihan ini dilaksanakan oleh Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Lantamal V dengan mengadakan simulasi terjadinya serangan udara musuh.

Persenjataan yang digunakan adalah meriam 37 mm buatan Rusia -dalam gambar terlihat seperti M1939 (61-K)- buatan tahun 1961, meriam ini memiliki jarak tempuh efektif 3,4 kilometer dan mempunyai jarak tempuh maksimal 9 kilometer. Meriam ini juga bisa meluncurkan amunisi 120 butir per menit, diawaki tujuh personel dengan dipimpin oleh satu komandan pucuk yang bertugas sebagai komando utama dalam melaksanakan tembakan.

Pertahanan pangkalan udara tersebut mengerahkan satu battery yang terdiri dari 12 meriam 37 mm, tersebar dibeberapa titik di wilayah Koarmatim. Mereka bekerja sama dengan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) TNI, untuk mendeteksi dan mengetahui pergerakan serangan musuh dan selanjutnya diinformasikan ke seluruh pertahanan pangkalan udara di setiap pangkalan, termasuk Pertahanan Pangkalan Udara di Koarmatim.

Pertahanan pangkalan pendukung yang lain di wilayah Koarmatim adalah Pertahanan Darat Pangkalan (Hanratlan). Mereka bersiaga didepan penjagaan Koarmatim mengantisipasi adanya serangan dari darat. Hanratlan menyiagakan 2 truk lengkap dengan dua peleton personel bersenjata lengkap yang bersiaga dan secara rutin melaksanakan patroli di wilayah Koarmatim untuk mengantisipasi datangnya bahaya melalui darat.