Pengamanan
suatu wilayah pangkalan dari serangan musuh adalah kunci utama
terbentuknya pertahanan militer yang kuat, pertahanan militer ini
dilakukan di darat, laut maupun di udara. Pertahanan ini sangat
diperlukan karena suatu ancaman serangan musuh dapat terjadi setiap
saat. Kaitannya dalam mendukung Latihan Gabungan TNI 2013, Koarmatim
hari ini, Rabu (22/5) menyiagakan Latihan Pertahanan Pangkalan dengan
melaksanakan Pertahanan Pangkalan Udara (Hanlanud) dan Pertahanan Darat
Pangkalan (Hanratlan). Latihan ini dilaksanakan oleh Batalyon Marinir
Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Lantamal V dengan mengadakan
simulasi terjadinya serangan udara musuh.
Persenjataan
yang digunakan adalah Meriam 37 mm buatan Rusia buatan tahun 1961,
meriam ini memiliki jarak tempuh efektif 1800 Nm dan mempunyai jarak
tempuh maksimal 5000 Nm. Meriam ini juga bisa meluncurkan amunisi 120
butir per menit, diawaki tujuh personel dengan dipimpin oleh satu
komandan pucuk yang bertugas sebagai komando utama dalam melaksanakan
tembakan.
Pertahanan pangkalan udara tersebut mengerahkan Satu Baterai
yang terdiri dari 12 Meriam 37 mm, tersebar dibeberapa titik di wilayah
Koarmatim. Mereka bekerja sama dengan Komando Pertahanan Udara Nasional
(Kohanudnas) TNI, untuk mendeteksi dan mengetahui pergerakan serangan
musuh dan selanjutnya diinformasikan ke seluruh pertahanan pangkalan
udara di setiap pangkalan, termasuk Pertahanan Pangkalan Udara di
Koarmatim.
Pertahanan
pangkalan pendukung yang lain di wilayah Koarmatim adalah Pertahanan
Darat Pangkalan (Hanratlan). Mereka bersiaga didepan penjagaan
Koarmatim mengantisipasi adanya serangan dari darat. Hanratlan
menyiagakan 2 truk lenkap dengan dua pleton personel bersenjata lengkap
yang bersiaga dan secara rutin melaksanakan patroli di wilayah
Koarmatim untuk mengantisipasi datangnya bahaya melalui darat. (Dispenarmatim)