Pages

Sunday, 19 May 2013

Pangkogab Sampaikan Diretif Panglima TNI Dari Puskodal Koarmatim

Kemenangan pasukan Komando Gabungan (Kogab) TNI berhasil mengembalikan wilayah Sangatta, Kalimantan Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Aliansi “Negara Sonora” membentuk gerombolan bersenjata melalui Gerakan Sumpit Merdeka (GSM), di wilayah Kaltim dan Gerakan Nusa Merdeka (GNB) untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Perlawanan terhadap pemerintah RI itu kini telah berakhir dengan tewasnya Mayjen Lodwijk sebagai Panglima  Bersenjata “Aliansi Sonora”, dan ditangkapnya 65 pengikutnya, dalam sebuah pertempuran sengit dengan pasukan Kogab TNI, di Bima, NTB, Sabtu (18/05).

Perebutan dua bagian wilayah NKRI melalui kampanye militer dari kekuatan Aliansi “Negara Sonora”, berlangsung selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 29 April sampai dengan 18 Mei 2013. Seluruh unsur kekuatan musuh mulai dari darat, laut dan udara berhasil dihancurkan dan sisa pengikut gerombolan bersenjata berhasil ditangkap.

Menindak lanjuti kemenangan itu, Pangkostrad selaku Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) TNI melaporkan pelaksanaan operasi yang dilaksanakan Kogab TNI di Kaltim (Tarakan dan Sangatta) serta wilayah Bima yang berda di NTB, kepada Panglima TNI. Dalam laporannya Pangkogab mengatakan, Kogab TNI telah selesai melaksanakan kampanye militer meliputi operasi khusus, operasi udara, operasi laut gabungan, operasi amphibi, operasi Linud, operasi pendaratan administerasi, dan operasi darat gabungan.

 Operasi tersebut dapat merebut dan menguasai serta menghancurkan kekuatan "Aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka (GSM) serta Gerakan Nusa Merdeka (GNM)" terhitung mulai tanggal 29 April 2013 sampai dengan tanggal 18 Mei 2013 di Mandala Operasi Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat dengan hasil sebagai berikut.

Wujud keberhasilan tersebut adalah, penguasaan kembali wilayah darat, laut dan udara yang pernah diduduki musuh yakni di wilayah Kaltim dan NTB, kembali ke pangkuan NKRI. Selanjutnya kekuatan Alutsista musuh dapat dihancurkan, pimpinan “Sonora” atas nama Mayjen Lodwijk tewas dan sebagian besar kekuatan personel musuh tewas, kecuali 56 orang yang menjadi tawanan. Sedangkan kerugian dari pihak Kogab TNI yaitu17 prajurit gugur dimedan tempur dan 45 prajurit mengalami luka berat.

Setelah menerima  laporan tersebut, Panglima TNI mengeluarkan perintah melalui direktif No.4 yang berisi diantaranya agar Pangkogab segera melaksanakan alih Komando dan Pengendalian (Kodal) kepada Pangliama wilayah dalam hal ini Pangdam VI Mulawarman Kaltim dan Pangdam IX Udayana wilayah NTB, Kemudian untuk melakukan konsolidasi personel dan meterial dan segera melakukan pull out kembali ke Home Base dan pangkalan masing-masing.

Direktif Panglima TNI itu dibacakan Pangkogab di Ruang Pusat Pengendalian  dan Operasi (Puskodal) Koarmatim, disiarkan langsung melalui video konferen yang diakses seluruh jajaran Kogab TNI baik di Kaltim, NTB dan komando pasukan di lapangan.

Didampingi Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., selaku Wapangkogab, kemudian Pangkogab Letjen TNI M. Munir menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI yang terlibat dalam pelaksanaan kampanye militer ini. Berdasarkan direktif Panglima TNI No. 4 tersebut, maka kampanye militer yang telah dilaksanakan mulai tanggal 29 April sampai dengan 18 Mei 2013 dinyatakan selesai.

Penyampaian direktif Panglima TNI tersebut merupakan salah satu rangkaian sekenario Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013. Latihan ini merupakan bentuk aplikasi antara lain dengan  mengantisipasi dan merespon kemungkinan terjadinya kontinjensi seperti  aksi separatisme bersenjata, baik oleh gerakan separatisme yang berdiri sendiri, maupun gerakan separatisme  yang didukung dan disponsori pihak asing sebagai bagian dari strategi pihak asing dalam rangka untuk mencapai tujuannya yaitu menguasai serta mengendalikan sumber daya alam Indonesia.


Tema Latgab TNI kali ini adalah “Komando Gabungan (Kogab) TNI melaksanakan Kampanye Militer di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam rangka menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI”. Sebanyak 16.745 prajurit dan berbagai macam Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dikerahkan dalam latihan gabungan ini. (Dispenarmatim).

TNI AL