Ilustrasi KRI TNI AL |
Dalam waktu dekat, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim mengerahkan
enam kapal perang untuk menjaga perairan laut wilayah Indonesia Timur.
Unsur kekuatan laut yang dikerahkan yakni satu kapal markas jenis
Landing Platform Dock (LPD) KRI Surabaya-591, tiga Kapal Cepat Rudal
(KCR) KRI Rencong-622, KRI Tongkol-652, KRI Ajak-653 kemudian dua kapal
Buru Ranjau (BR) KRI Pulau Raas-722 dan KRI Pulau Rimau-724.
Enam unsur kapal perang tersebut menjalankan tugas operasi tempur dan patroli laut di wilayah Indonesia Bagian Timur dengan sandi Operasi Tameng Hiu-13. Selain mengerahkan unsur kapal perang, Guspurla Koarmatim juga mengerahkan komponen Sistem Armada Terpadu (SSAT) TNI AL lainnya yakni, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Pasukan Khusus Laut terdiri dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim, penyelam tempur dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim, satu Peleton Pasukan Intai Para Amfibi Marinir serta menyiapkan unsur pangkalan.
Operasi Tameng Hiu-13 juga didukung dengan pesawat intai maritim jenis Cassa dan helikopter dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya. Seluruh komponen satgas telah siap berangkat menuju daerah operasi mulai pertengahan bulan November 2013 hingga akhir Desember mendatang.
Tugas operasi ini meliputi patroli batas wilayah laut serta penindakan tindak pelanggran dan kejahatan di laut diantaranya pencurian ikan (Illegal Fishing), imigran gelap (Illegal Entry), penyelundupan hasil hutan (Illegal Logging), dan tindak kejahatan di laut lainnya. Selain itu satuan tugas tersebut juga akan menyiapkan tindakan pertolongan dan pencarian korban berupa Search and Rescue (SAR) di laut akibat kapal tenggelam, bencana alam dan situasi darurat lainnya.
Untuk memelihara naluri tempur prajurit dan memantapkan kegiatan operasi, unsur-unsur Satgas melaksanakan berbagai macam serial latihan seperti latihan mauvra taktis, komunikasi Flash Exercise dan Flag Hoist kemudian latihan SAR, pembekalan di laut/ Replanishment At Sea (RAS), penembakan senjata artileri (Gun Fire Exercise) serta latihan penanggulangan tindak kejahatan aspek laut yakni Visit Boarding Search and Seizure (VBSS).
Rencana Operasi Tameng Hiu-13 dibahas secara intensif dalam rapat yang dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos di Mako Guspurla Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (15/11). Rapat pemantapan ini dihadiri Asisten Intelijen Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandaho, Asisten Operasi Danguspurla Koarmatim Kolonel laut (P) Andi Abdul Aziz serta para pejabat yang terlibat dalam Satgas Operasi Tameng Hiu 2013.
(Dispenarmatim)
Enam unsur kapal perang tersebut menjalankan tugas operasi tempur dan patroli laut di wilayah Indonesia Bagian Timur dengan sandi Operasi Tameng Hiu-13. Selain mengerahkan unsur kapal perang, Guspurla Koarmatim juga mengerahkan komponen Sistem Armada Terpadu (SSAT) TNI AL lainnya yakni, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Pasukan Khusus Laut terdiri dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim, penyelam tempur dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim, satu Peleton Pasukan Intai Para Amfibi Marinir serta menyiapkan unsur pangkalan.
Operasi Tameng Hiu-13 juga didukung dengan pesawat intai maritim jenis Cassa dan helikopter dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya. Seluruh komponen satgas telah siap berangkat menuju daerah operasi mulai pertengahan bulan November 2013 hingga akhir Desember mendatang.
Tugas operasi ini meliputi patroli batas wilayah laut serta penindakan tindak pelanggran dan kejahatan di laut diantaranya pencurian ikan (Illegal Fishing), imigran gelap (Illegal Entry), penyelundupan hasil hutan (Illegal Logging), dan tindak kejahatan di laut lainnya. Selain itu satuan tugas tersebut juga akan menyiapkan tindakan pertolongan dan pencarian korban berupa Search and Rescue (SAR) di laut akibat kapal tenggelam, bencana alam dan situasi darurat lainnya.
Untuk memelihara naluri tempur prajurit dan memantapkan kegiatan operasi, unsur-unsur Satgas melaksanakan berbagai macam serial latihan seperti latihan mauvra taktis, komunikasi Flash Exercise dan Flag Hoist kemudian latihan SAR, pembekalan di laut/ Replanishment At Sea (RAS), penembakan senjata artileri (Gun Fire Exercise) serta latihan penanggulangan tindak kejahatan aspek laut yakni Visit Boarding Search and Seizure (VBSS).
Rencana Operasi Tameng Hiu-13 dibahas secara intensif dalam rapat yang dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos di Mako Guspurla Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (15/11). Rapat pemantapan ini dihadiri Asisten Intelijen Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandaho, Asisten Operasi Danguspurla Koarmatim Kolonel laut (P) Andi Abdul Aziz serta para pejabat yang terlibat dalam Satgas Operasi Tameng Hiu 2013.
(Dispenarmatim)