Latihan terpusat ini dilaksanakan pada tanggal 25 s.d. 27 September 2013 dan dilaksanakan di Pesisir Pantai Bocor, Kec Ambal, Kab Kebumen, berdekatan dengan dislitbang AD.
Pelaksanaan latihan ini diikuti oleh 7 satuan Arhanud diantaranya, Yonarhanudri 1/1 K dengan meriam 23 mm/GB, Yonarhanudri 3/SLW dengan meriam 40 mm/L-70, Yonarhanudse 6/F dengan meriam 57 mm/S-60, Yonarhanudse 10/F dengan meriam 57 mm/ S-60, Den Rudal 003/F dengan meriam 23 mm/Zur dan rudal jenis Poprad, Yonarhanudse 15/Dip dengan meriam 57 mm/ S-60, Yonarhanudse 8/Brw dengan meriam 57 mm/ S-60.
Latihan ini bertujuan untuk melatih para prajurit di jajaran satuan Arhanud agar siap untuk mengawaki alutsista yang ada di satuan masing – masing. Sistem pelaksanaan latihan ini menggunakan sasaran udara yaitu LTD (Long Target Drone).
Pussenarhanud menyiapkan 4 buah target yang akan dijadikan sasaran tembak dari meriam – meriam yang telah disiapkan. Target udara ini akan terbang sesuai lintasan yang telah ditentukan (datang langsung). Meriam yang telah disusun bersaf menghadap ke arah laut lepas dan siap menembak sasaran tersebut.
Penembakan dimulai pada tanggal 26 september 2013. Target udara pertama diterbangkan melintasi meriam – meriam yang telah disusun di pesisir pantai. Setelah beberapa kali melintas akhirnya target udara pertama berhasil dijatuhkan.
Dalam rekaman ulang terlihat bahwa munisi 23 mm yang mengenai dan menghancurkan sasaran, dan meriam 23 mm/GB yang terlihat jelas tepat mengenai badan target tersebut. Awak penembak yang berhasil menembak jatuh target adalah Praka Dwi Santoso.
Tidak lama kemudian target kedua diterbangkan. Setelah beberapa kali melintas di atas kawasan tembak akhirya target kedua pun hancur, dan terlihat jelas meriam 23 mm/GB yang kembali tepat mengenai bagian kepala target tersebut. Dalam rekaman ulangpun tampak jelas bahwa munisi treasure menyala yang dimiliki oleh meriam 23 mm/GB tepat sasaran. Awak penembak kali ini adalah Praka Septi Riyanto.
Pada hari kedua, tanggal 27 September 2013 masih terdapat 2 sasaran yang belum diterbangkan. Sasaran pertama ini khusus untuk penembakan rudal Poprad yang dimiliki oleh satuan Den Rudal 003/F. Namun saat penembakan Rudal jenis Poprad ini gagal mengenai sasaran.
Kemudian sasaran ini jatuh karena ada eror di bagian kendali sehingga dianggap sasaran hilang. Tidak lama kemudian sasaran terakhir diterbangkan.
Pada putaran terakhir setelah beberapa kali melintas, akhirnya sasaran ini dapat dijatuhkan kembali oleh meriam 23 mm/GB yang diawaki oleh Praka Dwi Santoso. Terlihat jelas munisi kaliber 57 dan 40 dan 23 mm yang dimiliki satuan lain gagal mengenai target. Namun munisi 23 mm/GB yang tampak jelas berhasil mengenai tepat di bagian receiver target pesawat ini, sehingga pesawat hancur.
Prajurit Yonarhanudri 1/1 K berhasil menembak 3 diantara 4 target yang diterbangkan. Dengan alutsista meriam 23 mm/GB yang memiliki sifat tembak menyebar dan munisi treasure tampak bahwa Yonarhanudri 1/1 K mampu menjawab pertanyaan dan keraguan tentang profesionalitas prajurit sebagai awak alutsista tersebut. Selain itu selama pelaksanaan latihan Yonarhanudri 1/1 K mampu merebut predikat sebagai satuan terbaik.
Yonarhanudri 1/1 K memiliki posko terbaik diantara jajaran satuan Arhanud yang lain, dinilai dari kesiapan dan kebersihan di posko tersebut. Serta dengan prajuritnya yang mampu membangkitkan semangat serta memiliki moril yang lebih diantara jajaran satuan arhanud yang lain.
Saat hari terakhir penembakan Pangkostrad menyempatkan diri untuk mengunjungi latihan ini. Dimana pangkostrad berpesan, “Alutsista yang tepat dan awak yang menguasai alutsista tersebut yaitu Prajurit Kostrad yang mampu menjawab keraguan atas profesionalitas prajurit TNI-AD”.
batalyon arhanudri1