Pages

Tuesday, 12 November 2013

Setelah 13 jam, hacker Indonesia lumpuhkan situs Intelijen asio.gov.au


 
Setelah membombardir sejak pukul 19:00 tadi malam (12/11), hacker Indonesia dari tim The Indonesian Security Down dan Suram Crew, akhirnya berhasil membuat situs http://asio.gov.au rontok.

Bila dibuka, yang tampak adalah tulisan The Connection was Resert. Namun, situs tersebut belum benar-benar down 100 persen atau 404 Not Found dan hingga saat ini, hacker Indonesia masih terus menyerangnya.

Oleh sebagian hacker, situs tersebut tergolong sangat kuat pertahanannya karena hampir 12 jam diserang hacker belum juga turun statusnya meski sempat jatuh bangun. Memang saat membuka home dari situs Asio.gov.id semalam masih bisa dibuka, tetapi saat membuka about asio atau asio and nasional security sudah tidak bisa dibuka lagi sejak semalam.

"Good job kk Last checked URL https:// www.asio.gov.au Status -1 (N/A) Country Checked Indonesia Device Computer Date/Time Checked 2013-11-11 02:58:21 PM," ungkap seorang hacker dari tim The Indonesian Security Down.



Sebelumnya, komandan serangan hacker Indonesia, Om-Jin, menyerukan agar para hacker memfokuskan serangan pada http://asio.gov.au.

"Menanggapi banyak opini orang bahwa kita salah serang kayaknya keliru .. asis.gov.au adalah salah satu pusat intelligent Australia, dan sekarang dalam keadaan Crash. Kini kita pusatkan serangan ke asio.gov.au," katanya.

Sejumlah hacker mengeluhkan kuatnya situs http://asio.gov.au. "Gila strong banget nih website. Sudah di-fire tapi masih up terus," kesalnya.

Ketika dimintai tanggapannya, Menkominfo Tifatul Sembiring enggan memberikan tanggapannya seputar cyber war antara Indonesia dan Australia. Namun, kalangan politisi di DPR menyatakan dukungannya pada hacker Indonesia yang dianggap telah membela harga diri bangsa.


Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso secara terang-terangan mendukung aksi para peretas. "Kalau kita dilakukan seperti ini, kalau perlu kita menghimpun 1.000 hacker," kata Priyo. Menurut Priyo, perang di dunia maya, atau cyber war, tak terelakkan di dunia yang kian terkoneksi ini. "Saya kira perang cyber tidak terhindarkan."

merdeka