Jakarta, Dalam menghadapi acaman pertahanan negara yang bersifat nir militer khususnya di bidang cyber, sebagai leading sector-nya
adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tetapi
apabila ancaman tesebut sudah menyangkut kedaulatan, keutuhan wilayah
dan keselamatan bangsa, maka Kementerian Pertahanan dan TNI mempunyai
kewenangan penuh dengan didukung oleh seluruh komponen bangsa yang lain.
Demikian dikatakan Direktur Komponen
Pendukung Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dir Komduk Ditjen
Pothan Kemhan) Ir Bennyta Suryo Septanto, MT, saat menjadi nara somber
dalam Forum Discussion Group (FGD) tentang “Standarisasi Keamanan Informasi Pertahanan Siber Nasional”, Kamis (14/11) di Jakarta.
Lebih lanjut Dir Komduk Ditjen Pothan
Kemhan mengatakan, dalam sistem pertahanan yang bersifat semesta, dalam
menghadapi ancaman militer walaupun leading sector-nya itu TNI tatapi perlu didukung komponen lain. Demikian juga dalam menghadapi ancaman nir militer seperti ancaman cyber, walaupun leading sector-nya Kemenkominfo tentunya kementerian lainnya, TNI dan Polri serta komponen bangsa yang lain diharapkan juga terlibat.
“Sesuai dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahwa ancaman cyber termasuk dalam ancaman nir militer, dimana dalam menghadapi ancaman nir militer leading sector adalah kementerian diluar pertahanan sesuai dengan jenis ancamannya”, jelasnya.
Dalam rangka menghadapi ancaman pertahanan negara di bidang cyber, Kemhan saat ini sedang membangun system pertahanan cyber
nasional dengan menyiapkan regulasi, kelembanggaan/organisasi,
infrastruktur pendukung dan menyiapkan Sumber Daya Manusia dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan.
FGD diselenggarakan oleh Ditjen Pothan
Kemhan dan dihadiri kurang lebih 40 peserta yang berasal dari instansi
pemerintah, akademisi dan komunitas IT. FGD ini diselenggarakan dengan
tujuan untuk mendapatkan masukan-masukan dari pihak-pihak terkait
tentang bagaimana system pertahanan cyber nasional akan dibangun.
Selain Dir Komduk Ditjen Pothan Kemhan,
FGD juga menghadirkan nara sumber Staff Khusus Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudi Luminto dan dimoderatori oleh Dosen Luar Biasa Jurusan
Informatika ITB Setiadi Yazid, Ph.D.