Lokasi Kecelakaan Mi17 TNI AD |
Dengan melibatkan produsen maka kelemahan helikopter dan penyebab jatuhnya segera diketahui. Dengan demikian, TNI AD dapat mengevalusi efektivitas helikopter tersebut, terutama untuk medan di Indonesia.
"Bagus jika TNI melibatkan pabrikan MI-17 sehingga bisa dideteksi adakah kelemahan pada pesawat yang bisa pengaruhi operasional pesawat heli MI-17 lainnya," kata Mahfudz, Selasa (12/11).
Menurut politisi PKS ini, Komisi I akan segera memanggil Panglima TNI dan Kepala Staff TNI AD untuk membahas insiden jatuhnya helikopter MI-17 tersebut. Pemanggilan itu dilakukan begitu masa reses DPR berakhir.
Dalam rapat itu, Komisi I akan meminta dilakukan evaluasi secara serius atas peristiwa kecelakaan tersebut. Hasil evaluasi itulah yang dijadikan dasar keputusan penggunaan helikopter buatan Rusia itu. "Jika kelemahan di pesawat, akan dievaluasi ulang pengadaan helikopter dari Rusia," ujarnya.
KSAD Jenderal TNI Budiman berjanji akan mengirim utusan ke pabrik heli, yakni Rosoboronexport untuk proses investigasi. Yang pasti, "Pembangunan pos tetap harus dilanjutkan," kata Budiman di Semarang, Senin (11/11).
Hasil investigasi sementara atas jatuhnya helikopter tersebut, beban angkut seberat 2,1 ton, jauh di bawah kapasitas maksimal yaitu 3 ton. Penyebab jatuhnya helikopter diduga karena terhempas angin yang cukup kuat sehingga mengalami downdraft, tidak terkendali. Kemudian baling-baling terkena pohon sehingga terpelintir masuk ke jurang. Avtur sebanyak 300 liter yang dibawa sebagai cadangan pun terbakar dalam peristiwa itu.
jurnal parlemen