Pages

Sunday, 30 November 2014

211 Prajurit Marinir Siap Diberangkatkan ke Lebanon


KSAL Laksamana TNI, Marsetyo, melakukan pemeriksaan pasukan saat upacara HUT Ke-69 Korps Marinir TNI AL, di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Senin (17/11).
KSAL Laksamana TNI, Marsetyo, melakukan pemeriksaan pasukan saat upacara HUT Ke-69 Korps Marinir TNI AL, di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Senin (17/11).
 
Surabaya - Sebanyak 211 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas Perdamaian PBB Lebanon siap berangkat untuk menjalankan misi perdamaian di negara itu.
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu (30/11), melaporkan kesiapan itu ditandai dengan pelepasan ratusan prajurit itu secara resmi.
Pelepasan itu dilakukan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington yang diwakili Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Hasanudin di Lapangan Apel Brigif-2 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, 28 November 2014.

Komandan upacara pelepasan adalah Letnan Kolonel Marinir Joni Sulistiawan yang sehari-harinya menjabat sebagai Pabanrengar Sops Pasmar-1 dan sekaligus sebagai Komandan Kontingen Satgas Lebanon Korps Marinir.

Ke-211 prajurit itu terdiri dari 210 prajurit Korps Marinir dan satu personel Korps Wanita Angkatan Laut yang tergabung dalam misi perdamaian di Lebanon.
Ratusan prajurit itu terdiri dari 181 personel yang tergabung dalam Satgas Yonmekanis Kontingen Garuda XXIII-I/UNIFIL, dan 27 personel yang tergabung dalam Satgas Force Protection Company (FPC) Kontingen Garuda XXVI-G2/UNIFIL.

Selain itu, dua personel yang tergabung dalam Satgas Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) Kontingen Garuda XXVI-G1/UNIFIL dan satu personel yang tergabung dalam Military Staff Kontingen Garuda.

Dalam amanat yang dibacakan Asops Dankormar, Komandan Korps Marinir menyampaikan penugasan yang akan dilaksanakan merupakan implementasi dari cita-cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi "Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial".

"Tugas tersebut sangat mulia dan merupakan pelaksanaan misi yang sangat terhormat dan prestisius, bahkan kita semua harus merasa bangga bahwa sampai saat ini Kontingen Garuda dimanapun mereka ditugaskan, telah memperoleh pengakuan positif dan mendapat penilaian yang baik dari dunia," katanya.

Oleh karena itu, satgas yang akan diberangkatkan saat ini juga diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sehingga prestasi yang sudah dicapai oleh satgas-Satgas sebelumnya dapat dipertahankan, bahkan apabila memungkinkan dapat ditingkatkan prestasinya.
"Harapan ini harus dipertanggungjawabkan oleh anggota satgas karena menyangkut citra NKRI di mata dunia internasional. Untuk itu, diperlukan sikap mental yang kuat, jiwa yang tegar, disiplin yang tinggi dan kecerdasan berpikir dalam mengambil keputusan yang tepat dan akurat," kata orang nomor satu di jajaran baret ungu itu.

Sebelumnya (27/11), prajurit Yontaifib-1 Mar mengikuti latihan terbang malam yang diselenggarakan oleh Wing Udara 1 Puspenerbal sejak Senin (24/11) hingga Kamis (27/11) malam.
Pada puncak acara ini, prajurit Yontaifib-1 Mar melaksanakan latihan simulasi pembebasan sandera di pesawat penerbangan sipil dengan teknik infiltrasi terjun tempur malam menggunakan pesawat CN 212 Ron 600 dan infiltrasi vertical landing dengan tehnik Heli Rappeling menggunakan Heli Bell Ron 400 Wing Udara 1 Surabaya.(beritasatu.com)