Surabaya – Komisi I
DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi Hanafi Rais, melakukan
kunjungan kerja bersama anggotanya ke PT PAL INDONESIA (Persero) Kamis,
27 Nopember 2014. Komisi I membidangi bidang Pertahanan, Luar Negeri,
dan Informasi. Direktur Utama PT PAL INDONESIA (Persero), M. Firmansyah
Arifin menerima langsung kunjungan ini dengan didampingi oleh Direktur
Desain dan Teknologi, Saiful Anwar, Direktur Produksi, Edy Widarto, dan
jajaran manajemen terkait di Ruang Rapat lantai IV Gedung PIP.
Kedatangan Komisi I DPR RI terkait dengan Minimum Essential Force (MEF) tahap kedua yang sesuai rencana akan berjalan mulai 2015-2019. Sebelumnya, Komisi I DPR RI juga melakukan kunjungan ke PT DIRGANTARA INDONESIA, selaku Lead Integrator Matra Udara, dan PT PINDAD, selaku Lead Integrator Matra Darat. PT PAL INDONESIA (Persero) sebagai Lead Integrator Matra Laut saat ini tengah menjadi sorotan, terkait dengan program pemerintah Joko Widodo, yang menitik beratkan kepada sektor kemaritiman Indonesia.
Pada kesempatan itu Firmansyah memaparkan profile PT PAL INDONESIA. Tidak ketinggalan juga mengenai proyek yang sedang berjalan dan akan berjalan. “Saat ini kami mengerjakan proyek kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) kerjasama dengan Belanda. Kemudian juga proyek kapal Selam dengan Korea. Ada proses Transfer of Technology (ToT) dalam kedua proyek ini,” papar Firmansyah. Adanya TOT diharapkan dapat memperkaya knowledge insan PAL dalam teknologi perkapalan untuk menghasilkan kapal yang dapat disetarakan dengan buatan luar negeri.
Nurhayati, terkesan dan mendukung adanya rencana pengembangan PT PAL INDONESIA (Persero) ke wilayah Indonesia Timur. “Melihat rencana ini, saya pribadi mendukung. Dan semoga ini dapat sejalan dengan program MP3EI juga ya,” kata perwakilan dari fraksi Demokrat ini. Anggota lainnya Joko, menuturkan bahwa sangat disayangkan apabila Indonesia menyia-nyiakan potensi anak bangsa. Karena bagaimana bisa kita mandiri apabila tidak memberdayakan potensi yang kita punya. “PAL kan punya potensi dan itu sudah terbukti dengan kualitas kapal yang diproduksi. Sangat disayangkan Kementerian terkait dan beberapa pihak masih belum mengoptimalkan ini,” tutur Joko.
Kunjungan siang itu diakhiri dengan tinjauan langsung ke lapangan, dan para anggota komisi I DPR RI juga berkesempatan untuk meninjau KRI SAMPARI 628. KRI SAMPARI berjenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter yang telah diserahterimakan kepada TNI-AL Mei 2014 lalu. Ini adalah salah satu kapal yang murni dibuat oleh putra-putri Indonesia. Dimana KCR 60 Meter merupakan hasil pengembangan dari kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter.(PAL)
Kedatangan Komisi I DPR RI terkait dengan Minimum Essential Force (MEF) tahap kedua yang sesuai rencana akan berjalan mulai 2015-2019. Sebelumnya, Komisi I DPR RI juga melakukan kunjungan ke PT DIRGANTARA INDONESIA, selaku Lead Integrator Matra Udara, dan PT PINDAD, selaku Lead Integrator Matra Darat. PT PAL INDONESIA (Persero) sebagai Lead Integrator Matra Laut saat ini tengah menjadi sorotan, terkait dengan program pemerintah Joko Widodo, yang menitik beratkan kepada sektor kemaritiman Indonesia.
Pada kesempatan itu Firmansyah memaparkan profile PT PAL INDONESIA. Tidak ketinggalan juga mengenai proyek yang sedang berjalan dan akan berjalan. “Saat ini kami mengerjakan proyek kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) kerjasama dengan Belanda. Kemudian juga proyek kapal Selam dengan Korea. Ada proses Transfer of Technology (ToT) dalam kedua proyek ini,” papar Firmansyah. Adanya TOT diharapkan dapat memperkaya knowledge insan PAL dalam teknologi perkapalan untuk menghasilkan kapal yang dapat disetarakan dengan buatan luar negeri.
Nurhayati, terkesan dan mendukung adanya rencana pengembangan PT PAL INDONESIA (Persero) ke wilayah Indonesia Timur. “Melihat rencana ini, saya pribadi mendukung. Dan semoga ini dapat sejalan dengan program MP3EI juga ya,” kata perwakilan dari fraksi Demokrat ini. Anggota lainnya Joko, menuturkan bahwa sangat disayangkan apabila Indonesia menyia-nyiakan potensi anak bangsa. Karena bagaimana bisa kita mandiri apabila tidak memberdayakan potensi yang kita punya. “PAL kan punya potensi dan itu sudah terbukti dengan kualitas kapal yang diproduksi. Sangat disayangkan Kementerian terkait dan beberapa pihak masih belum mengoptimalkan ini,” tutur Joko.
Kunjungan siang itu diakhiri dengan tinjauan langsung ke lapangan, dan para anggota komisi I DPR RI juga berkesempatan untuk meninjau KRI SAMPARI 628. KRI SAMPARI berjenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter yang telah diserahterimakan kepada TNI-AL Mei 2014 lalu. Ini adalah salah satu kapal yang murni dibuat oleh putra-putri Indonesia. Dimana KCR 60 Meter merupakan hasil pengembangan dari kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter.(PAL)