Pages

Sunday, 14 December 2014

Kasal lakukan pengukuhan KRI John Lie


Kasal lakukan pengukuhan KRI John Lie
KSAL Laksmana TNI Marsetyo (tengah) disaksikan Gubernur Sulut SH. Sarundajang (kiri), menyerahkan Lonceng KRI John Lie-358 kepada komandan kapal Kol. (P) Antonius Widyoutomo (kanan) saat peresmian KRI John Lie-358 di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12).
Kehadiran KRI John Lie akan memberikan manfaat, memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan, bagi pengamanan laut yang ada di Sulawesi
Manado- Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio melakukan pengukuhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) John Lie-358, di pelabuhan samudera Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu.

Pengukuhan tersebut dilakukan dalam suatu upacara militer, dihadiri antara lain Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundajang, sejumlah pejabat perwira tinggi TNI AL, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sulut, serta keluarga dari pahlawan nasional Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie.

Kasal Laksamana Marsetio mengatakan, pemerintah telah melengkapi kekuatan laut TNI AL dengan tiga buah kapal fregate salah satunya KRI Jhon Lie yang dibuat di BAE Inggris.

Pemberian nama KRI John Lie merupakan bentuk penghargaan kepada pahlawan nasional Laksamana Muda Jhon Lie.

"Tentunya apa yang selama ini telah diberikan dan dicontohkan pahlawan Laksamana Muda John Lie telah menginspirasi bagi pembangunan di Indonesia," katanya.

Dia mengatakan, sangat berharap dengan pemberian nama pahlawan nasional pada kapal perang ini, menjadikan detak jantung pengawal yaitu prajurit yang mengawaki KRI John Lie, akan mengalir semangat patriotisme dan nasionalisme para pahlawan.

"Sehingga memberikan motivasi dan suri teladan dalam melaksanakan tugas dalam menegakkan kedaulatan dan hukum di laut," katanya.

Dia mengatakan kehadiran kapal perang KRI John Lie akan memperkuat jajaran armada kawasan timur dalam menegakkan kedaulatan dan hukum dil aut.

"Kehadiran KRI John Lie akan memberikan manfaat, memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan, bagi pengamanan laut yang ada di Sulawesi," katanya.

Usai pengukuhan dalam upacara militer, dilanjutkan dengan pengukuhan secara adat, yang antara lain menampilkan tarian Kabasaran dan Maengket. (ANTARA News)