Pages

Saturday, 20 December 2014

Kuasai Yong Moo Do Bila Mau Naik Pangkat

 
image
Balikpapan – Kemahiran dalam beladiri Yong Moo Do menjadi salah satu ukuran bagi kenaikan pangkat seorang serdadu di lingkungan TNI Angkatan Darat. Serdadu yang telah menyandang sabuk hitam, setidaknya Dan I, memiliki peluang besar naik pangkat.

Kemahiran beladiri Yong Moo Do ini melengkapi syarat utama lain seperti menembak dan olahraga berenang.

“Tiap anggota yang menguasai Yong Moo Do, pada 1 April depan (2015), akan ada kenaikan Dan I. Penguasaan Yong Moo Do menjadi salah satu penilaian bagi kenaikan pangkat anggota. Ini kebijakan (panglima),” kata Nam Deok Hoo (Mr Nam), pelatih Yong Moo Do, pemegang sabuk hitam Dan IV.

image
“Beladiri ini keras. Yang keras-keras itu memang cocok dengan tentara,” kata Wakil Kepala Staf AD Letnan Jenderal TNI M Munir.

Kendati beladiri keras, perkembangnya ternyata menggembirakan. Masyarakat menerima kehadiran beladiri ini. Sejumlah pengurus daerah pun terus terbentuk di berbagai provinsi, di antaranya Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulsel, hingga Papua.

Petarung Yong Moo Do dari delapan daerah di Indonesia itu kini tengah meramaikan Kejuaraan Nasional Yong Moo Do memperebutkan Piala Kepala Staf Angkatan Darat di Doom BSCC Balikpapan Kalimantan Timur, 17-18 Desember 2014. Lebih dari 450 atlet yang semuanya adalah serdadu turun ke ajang ini. Wakasad Letjen TNI M Munir membuka Kejurnas ini.
image
Beladiri tangan kosong ini telah menjadi beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008. Beladiri ini pertama kali diperkenalkan saat perayaan HUT TNI pada 2008 silam.

Tidak seperti beladiri Korea, Tae Kwon Do, yang lebih banyak dikenal, Yong Moo Do tidak hanya mengandalkan tendangan. Gerakan dan aksi dalam Yong Moo Do juga memadukan tinju, bantingan, kuncian hingga piting. Perpaduan ini dilatari gerakan dalam Tae Kwon Do, Judo, Kendo dan beladiri tradisional Korea Hankido dan Ssireum, beladiri bantingan ala gulat.

“Beladiri ini memiliki materi lengkap seperti pukulan, tendangan dan kuncian. Beladiri ini membutuhkan badan kuat juga. Ketika TNI melihat ini, maka dirasa cocok untuk tentara,” kata Nam.
Yong Moo Do berkembang pesat di Korea sejak 10 tahun silam. Masuk ke Indonesia dibawa TNI tahun 2008 dan pertama diperkenalkan pada HUT TNI saat itu. Sejak itu, Yong Moo Do menjadi beladiri wajib bagi TNI AD. (Kompas.com).