Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana (KASAL) TNI Dr Marsetio, akan meresmikan tugu itu, tepat pukul 12.00.
Sebelumnya, acara peresmian direncanakan berlangsung 18 Nopember. "Kalau ini sudah pasti jadwalnya," ujarnya, Kamis (12/12/2013).
Pihaknya mengajak masyarakat Nunukan untuk beramai-ramai hadir saat peresmian Tugu Dwi Kora itu.
"Karena setting awal pembangunan itu atau komitmen awal pembangunan tugu tersebut dalam artian renovasi, dijadikan wisata edukasi dan wisata sejarah bagi masyarakat," ujarnya.
Nantinya, kata dia, acara itu diisi dengan tarian Selamat Datang dan aksi teatrikal yang menggambarkan perjuangan Dwi Kora.
"Kemudian adanya talih asih dari Bapak KASAL kepada veteran Dwi Kora," ujarnya.
Sesuai rencana, sambungnya, Tugu Dwi Kora yang direnovasi dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan.
"Dalam hal ini untuk dipergunakan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan," ujarnya.
Sebelum melakukan peresmian Tugu Dwi Kora, rombongan KASAL akan bersilaturahmi dengan Bupati Nunukan Haji Basri. Setelah peresmian, rombongan langsung kembali ke Tarakan, untuk melanjutkan perjalanan ke Palu, Sulawesi Tengah guna menghadiri acara puncak Hari Nusantara.
Selain melakukan renovasi Tugu Dwi Kora yang terletak di samping Puskesmas Nunukan, di kawasan tersebut juga dipajang Tank Amphibi PT-76 produksi tahun 1961 dan Meriam Howitzer produksi tahun 1941.
Yang tak kalah pentingnya, di sekitar tugu akan dibuat diorama mengenai konfrontasi RI-Malaysia.
"Nanti dipasang diaroma operasi Dwi Kora dari mulai Presiden Soekarno menyatakan operasi itu dilaksanakan, sampai akhir pejuang kita dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Djaya Sakti."
Tugu Dwi Kora Nunukan Dilengkapi Diorama
Minimnya referensi sejarah konfrontasi Republik Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, segera teratasi.
Selain melakukan renovasi Tugu Dwi Kora yang terletak di samping Puskesmas Nunukan, di kawasan tersebut juga dipajang Tank Amphibi PT-76 produksi tahun 1961 dan Meriam Howitzer produksi tahun 1941. Yang tak kalah pentingnya, di sekitar Tugu Dwi Kora akan dibuat diorama mengenai konfrontasi RI-Malaysia.
"Sesuai dengan komitmen awal sudah disandingkan tugu asli PT-76 dan meriam. Tugu dipercantik dengan ditinggikan," ujar Komandan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) I Bayu Trikuncoro.
"Nanti dipasang diaroma operasi Dwi Kora dari mulai Presiden Soekarno menyatakan operasi itu dilaksanakan sampai akhir pejuang kita dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Djaya Sakti."
Renovasi Tugu Dwi Kora ini lebih ditekankan agar bisa dinikmati warga Nunukan termasuk masyarakat yang hendak datang ke Nunukan, untuk mengenang perjuangan saat digelarnya Operasi Dwi Kora. Tugu Dwi Kora dibangun sekitar 45 hari. Sabtu (9/11/2013) digelar acara syukuran selesainya renovasi.
Sekitar pukul 20.00 bertempat Monumen Tugu Dwikora, diadakan pemotongan tumpeng. Hadir pada kesempatan itu Dan Tim Renovasi Tugu Dwikora Letda Marinir Susanta, Dantim Tank Letda Marinir Agus, anggota LVRI Sujana, perwakilan anggota Satgas Marinir Ambalat XVII.
Pada kesempatan itu, Danlanal memberikan potongan tumpeng dimaksud kepada Prajurit Pangkalan Marinir 1 Surabaya termuda Prada Marinir Elly. Dilanjutkan pemberian bingkisan kepada perwakilan Prajurit Lanmar diwakili Sertu Marinir Eko Yulianto.
"Malam ini kita tumpengan untuk mengucap syukur, selama pembangunan, tidak ada kendala yang signifikan. Intinya semua berjalan lancar di sini," ujarnya.
Danlanal mengatakan, direncanakan pada 18 Nopember, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Dr Marsetio akan meresmikan tugu dimaksud.
"Rencana 18 atau 19 Nopember. Tetapi sementara ini informasnya tanggal 18 Nopember. Akan diresmikan KASAL di lokasi Tugu Dwi Kora," ujarnya.
tribun