Sejumlah prajurit Batalion Infantri 900/Raider
TNI AD Kodam IX/Udayana, dalam simulasi mengamankan seorang terduga
pelaku teror pada latihan penanggulangan teror di Kantor DPRD NTB, di
Mataram, Senin (24/9)
"Di Kodam Iskandar Muda ada dua batalion infantri Raider, yakni Batalion Infantri 111/Raider dan Batalion Infantri 112/Raider," kata Kepala Staf Kodam Iskandar Muda, Brigadir Jenderal TNI Purwadi Mukson, di Banda Aceh, Jumat. Dia menutup pendidikan Raider di wilayah kerjanya.
Ia mengatakan, secara umum batalion infantri Raider dan batalion infantri lain tidak berbeda. Hanya saja, untuk batalion infantri Raider mengharuskan kemampuan prajuritnya memiliki kemampuan lebih ketimbang rekannya di batalion infantri umum.
"Prajurit alias
personel batalion infantri Raider mampu beroperasi dalam unit kecil,
rahasia, dan mendadak. Mereka dilatih khusus untuk itu dan kemampuannya
melebihi prajurit biasa," katanya. Mirip-mirip dengan kemampuan pasukan
khusus.
Sebelumnya, kata dia, Kodam Iskandar Muda memiliki satu batalion infantri Raider, yakni Batalion Infantri 112/Raider. Kemudian pimpinan TNI AD menjadikan Batalion Infantri 111 yang bermarkas di Tualang Cut, Kota Langsa, sebagai Batalion Infantri 111/Raider.
"Personel Batalion Infantri 111/Raider direkrut dari berbagai batalion infantri di Aceh. Sebelum ditugaskan, mereka menjalani pendidikan Raider selama empat bulan. Dan hari ini, pelatihannya resmi ditutup," katanya.
Sebelumnya, kata dia, Kodam Iskandar Muda memiliki satu batalion infantri Raider, yakni Batalion Infantri 112/Raider. Kemudian pimpinan TNI AD menjadikan Batalion Infantri 111 yang bermarkas di Tualang Cut, Kota Langsa, sebagai Batalion Infantri 111/Raider.
"Personel Batalion Infantri 111/Raider direkrut dari berbagai batalion infantri di Aceh. Sebelum ditugaskan, mereka menjalani pendidikan Raider selama empat bulan. Dan hari ini, pelatihannya resmi ditutup," katanya.