Pages

Wednesday, 11 December 2013

Indonesia Belum Punya Industri Pertahanan yang Baik


Jakarta : Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengakui, jika sarana dan prasarana dalam menunjang keamanan yang dimiliki Polri masih minim. Hal itu diperparah dengan minimnya jumlah industri pertahanan yang dimiliki Indonesia.

"Indonesia adalah pengguna (sarana dan prasarana keamanan) yang besar, tapi belum memiliki industri pertahanan yang cukup," kata Sutarman saat membuka pameran Aspacpol 2013 Expo and Forum di Jakarta Internastional Expo (JIExpo) Kemayoran, Rabu (11/12/2013).

Pameran internasional bidang keamanan internal negara tersebut akan dilangsungkan selama tiga hari hingga 13 Desember 2013 mendatang. Pameran tersebut diselenggarakan bersama dengan pameran Indo Security 2013 Expo and Forum dan Indo Firex 2013 Expo and Forum. Sebanyak 15 negara termasuk Indonesia turut ambil bagian dalam pameran ini, diantaranya Malaysia, Belarusia, China dan Taiwan.

Kapolri mengatakan, selama ini hanya PT Pindad yang menunjang sarana dan prasarana Polri, sementara teknologi yang dimiliki Pindad masih belum maksimal. Ia menambahkan, Polri memiliki 400 ribu personel bertugas untuk menjaga keamananan lebih dari 240 juta penduduk Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan keamanan, Polri harus dihadapkan dengan sejumlah persoalan keamanan. Persoalan itu diantaranya meliputi kejahatan transnasional, penyelundupan senjata, people smuggling, hingga perdagangan narkoba ilegal. Di samping itu, di era demokrasi seperti saat ini masyarakat diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya.

Tak jarang mereka harus turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya. Ketika aksi tersebut diselenggarakan, diakui Sutarman, jika tidak sedikit yang berujung gesekan. Sehingga hal tersebut harus diantisipasi agar keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjamin.

"Kita memerlukan senjata seperti laser atau senjata listrik yang dapat melumpuhkan para demonstran selama lima menit," ujarnya.

Sementara itu, Sutarman berharap, melalui pameran peralatan ini industri pertahanan dalam negeri dapat meningkat. Di samping juga muncul teknologi-teknologi baru yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan pengguna.