Indonesia berhasil menciptakan perahu terbang pertama berkapasitas
empat penumpang yang diberinama Flying Boat Gever-OS. Perancang Flying
Boat Gever-OS, Erid Rizki mengungkapkan, perahu ini dapat terbang hingga
ketinggian 150 meter di atas permukaan laut dengan kecepatan mencapai
400 km/jam. “Flying boat menempuh perjalanan selama 3-4 jam dari
Tanjung Priok ke Surabaya (Tanjung Perak),” ujar Erid saat launching
Flying Boat Gever OS di Jakarta. Flying boat ini diharapkan bisa menjadi
kendaraan alternatif bagi masyarakat Indonesia yang merupakan negara
kepulauan.
Saat ini sebagian besar (65 persen) komponen perahu terbang buatan
Indonesia Maritime Institute (IMI), masih berasal dari luar negeri,
terutama terkait dengan urusan mesin. Bobot penuh dengan penumpang
maksimal 900 kilogram. IMI mengklaim perahu terbang ini menggunakan
bahan bakar bio ethanol (premium) dan pertamax.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP,
Sudirman Saad meminta agar pengembangan flying boat didorong dan
didukung penuh oleh semua pihak, agar sampai dalam tahap produksi dan
sesuai harapan. Karya flying boat ini merupakan inisiatif yang bagus
untuk penguatan sistem angkutan transportasi laut Indonesia di masa
depan.
Berdasarkan catatan KKP, harga flying buat buatan Indonesia Rp 1,5
miliar, jauh lebih murah dibanding produk serupa buatan Korea Selatan
yang dibandrol Rp 15 miliar/unit. Flying Boat hasil karya IMI diharapkan
bisa diterima pasar.
Kerjasama dengan Kementerian Pertahanan
Gayung bersambut, uluran tangan datang dari Kementerian Pertahanan.
Balitbang Kemenhan menandatangai kesepakatan bersama (MoU) dengan IMI
untuk pengembangan Flying Boat GEVER-OS type khusus, untuk kepentingan
pertahanan Indonesia. Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan
mengatakan perahu terbang ini akan diluncurkan kembali pada bulan April
2014.
Selain Korea Selatan, negara lain yang menggunakan flying boat untuk
keperluan pertahanan adalah Iran. Flying boat Bavar-2 milik Iran
dilengkapi senjata mesin, night vision dan peralatan pengintai, untuk
merekam dan mengirim gambar dan data. Pengamat militer menduga flying
boats Bavar 2 Iran telah mengadopsi teknologi yang membuatnya dapat
menghindari radar.
jakarta greater