Menariknya dalam setiap kedatangan 100 prajurit ini selalu diwarnai isak dan tangis kerinduan keluarga yang ditinggalkan sejak dilepas Pangarmatim sejak 5 Maret 2013 lalu, dalam mengemban amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 tahun 2006.
Sekedar diketahui dalam misi perjalanannya KRI Diponegoro 355 ini singgah dibeberapa negara sahabat, diantaranya Srilanka, India, Oman, Mesir, Arab Saudi, dan Turki.
Sementara itu tugas mereka sebagai peace keeper yang dilaksanakan selama tujuh bulan dan menempuh perjalanan pergi pulang selama 2 bulan.
Sejumlah 100 prajurit Kapal Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-355 ini disambut sukses melaksanakan misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MYF) Konga XXVIII-E / UNIFIL (United Nations Interim Force In lebanon).
Laksamana Muda TNI Agung Pramono mengatakan, selama penugasan, KRI Diponegoro-355 bersama personelnya telah secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritime Task Force / UNIFIL. Mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan Lebanese Armed Force (LAF) – Navy maupun unsur-unsur lainnya di Area of Maritime Operation (AMO).
“Keberhasilan KRI Diponeogoro ini merupakan pengiriman ke lima misi perdamaian. Ini menunjukkan profesionalitas TNI yang semakin diakui dan sejajar dengan angkatan bersenjata negara-negara lain di Dunia yang mengirimkan pasukan dalam misi PBB di Lebanon,” tegas Laksamana Muda TNI Agung Pramono kepada wartawan, Rabu (11/12/2013).
Dia menambahkan, dengan keberhasilan misi ini, para personel mendapatkan tanda penghargaan dari PBB, juga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Lebanon. Selain itu Pemerintah Indonesia tentunya juga akan memberikan penghargaan.
“Kami juga akan segera mengirimkan kembali KRI ke Lebanon bulan Maret mendatang. Kali ini yang akan diberangkatkan adalah KRI Frans Kaisepo, dan saat ini personel sedang dipersiapkan,” pungkasnya.
Laksamana Muda TNI Agung Pramono menambahkan, selama penugasan, KRI Diponegoro-355 bersama personelnya telah secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritime Task Force / UNIFIL. Mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan Lebanese Armed Force (LAF) – Navy maupun unsur-unsur lainnya di Area of Maritime Operation (AMO).
siaga