Jakarta :
Kepala Staf Angkatan Laut Republik Islam Iran Laksamana Muda (Rear
Admiral) Dr Habibollah Sayyari mengharapkan AL Iran dan TNI AL dapat
mencapai kesepakatan di masa depan sebagai langkah pertama untuk
meningkatkan kerja sama kedua pihak.
"Kami senang dan terima kasih kepada TNI AL atas undangan untuk dapat mengikuti simposium ini (yang diadakan oleh TNI AL)," kata Sayyari dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Rabu.
Sayyari bertemu dengan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio di sela mengikuti simposium internasional keamanan maritim yang digagas TNI AL pada Selasa.
Kedua kepala staf itu saling bertukar pandangan dan menjajaki kesepakatan yang dapat dilakukan pada masa depan.
"Kami dapat saling mengenal secara dekat dari pertemuan ini," kata Sayyari yang disertai beberapa perwira AL Iran lainnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan luas, sumberdaya melimpah dan pengaruh besar di kawasan, kata dia.
Menurut dia, TNI AL memiliki kemampuan sangat baik dalam memelihara keamanan di wilayah kedaulatannya.
Sayyari mengatakan dia juga telah bertemu dengan sejumlah kepala staf angkatan laut dari berbagai negara peserta simposium, antara lain dari China, Jepang, India, Malaysia, Bangladesh, Prancis, dan Qatar.
Dia mengatakan kerja sama diperlukan secara maksimal di kawasan untuk memelihara dan menciptakan keamanan di kawasan sendiri.
Pada bagian lain dia menceritakan strategi Iran dalam pertahanan dan keamanan di laut dan bagaimana AL Iran memproduksi sendiri peralatannya termasuk membangun kapal-kapal untuk keperluan di dalam negeri.
Sayyari memandang simposium ini sangat penting dan memanfaatkan kehadirannya untuk mempererat hubungan dengan angkatan laut dari negara-negara lain.
Indonesia menyelenggarakan simposium maritim internasional pada 9-11 Desember 2013 guna membahas masalah terkini terkait keamanan dan kegiatan kemanusiaan di kawasan dan mengundang peserta dari 55 negara termasuk seluruh negara yang tergabung dalam Simposium Angkatan Laut Samudera Hindia (IONS) dan Simposium Angkatan Laut Wilayah Pasifik Barat (WPNS).
Sayyari termasuk kepala staf angkatan laut di wilayah tersebut yang diundang dan memberikan paparan pada Selasa.
Berbagai sumber yang diperoleh Antara menyebutkan dalam beberapa tahun terakhir AL Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional, termasuk di kawasan paling ujung di bagian utara Samudera Hindia, Selat Bab el-Mandeb dan Laut Merah, untuk melindungi rute-rute laut dan menyediakan keamanan bagi kapal-kapal niaga dan tanker.
Sesuai dengan usaha-usaha internasional terhadap perompakan, AL Iran juga berpatroli di Teluk Aden sejak November 2008 untuk mengawal kapal-kapal peti kemas niaga atau tanker minyak yang disewa Iran atau negara-negara lain.
AL Iran telah berhasil menggagalkan beberapa serangan atas tanker-tanker Iran atau negara lain selama misinya di perairan internasional.
"Kami senang dan terima kasih kepada TNI AL atas undangan untuk dapat mengikuti simposium ini (yang diadakan oleh TNI AL)," kata Sayyari dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Rabu.
Sayyari bertemu dengan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio di sela mengikuti simposium internasional keamanan maritim yang digagas TNI AL pada Selasa.
Kedua kepala staf itu saling bertukar pandangan dan menjajaki kesepakatan yang dapat dilakukan pada masa depan.
"Kami dapat saling mengenal secara dekat dari pertemuan ini," kata Sayyari yang disertai beberapa perwira AL Iran lainnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan luas, sumberdaya melimpah dan pengaruh besar di kawasan, kata dia.
Menurut dia, TNI AL memiliki kemampuan sangat baik dalam memelihara keamanan di wilayah kedaulatannya.
Sayyari mengatakan dia juga telah bertemu dengan sejumlah kepala staf angkatan laut dari berbagai negara peserta simposium, antara lain dari China, Jepang, India, Malaysia, Bangladesh, Prancis, dan Qatar.
Dia mengatakan kerja sama diperlukan secara maksimal di kawasan untuk memelihara dan menciptakan keamanan di kawasan sendiri.
Pada bagian lain dia menceritakan strategi Iran dalam pertahanan dan keamanan di laut dan bagaimana AL Iran memproduksi sendiri peralatannya termasuk membangun kapal-kapal untuk keperluan di dalam negeri.
Sayyari memandang simposium ini sangat penting dan memanfaatkan kehadirannya untuk mempererat hubungan dengan angkatan laut dari negara-negara lain.
Indonesia menyelenggarakan simposium maritim internasional pada 9-11 Desember 2013 guna membahas masalah terkini terkait keamanan dan kegiatan kemanusiaan di kawasan dan mengundang peserta dari 55 negara termasuk seluruh negara yang tergabung dalam Simposium Angkatan Laut Samudera Hindia (IONS) dan Simposium Angkatan Laut Wilayah Pasifik Barat (WPNS).
Sayyari termasuk kepala staf angkatan laut di wilayah tersebut yang diundang dan memberikan paparan pada Selasa.
Berbagai sumber yang diperoleh Antara menyebutkan dalam beberapa tahun terakhir AL Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional, termasuk di kawasan paling ujung di bagian utara Samudera Hindia, Selat Bab el-Mandeb dan Laut Merah, untuk melindungi rute-rute laut dan menyediakan keamanan bagi kapal-kapal niaga dan tanker.
Sesuai dengan usaha-usaha internasional terhadap perompakan, AL Iran juga berpatroli di Teluk Aden sejak November 2008 untuk mengawal kapal-kapal peti kemas niaga atau tanker minyak yang disewa Iran atau negara-negara lain.
AL Iran telah berhasil menggagalkan beberapa serangan atas tanker-tanker Iran atau negara lain selama misinya di perairan internasional.