Untuk kawasan Asia Pasifik, Indonesia tercatat sebagai negara terkuat nomor 7. Jauh di atas Malaysia (33) dan Singapura (47).
Penambahan sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dibeli Kementerian Pertahanan membuat TNI makin bergigi di darat, laut dan udara.
"Kita sendiri sangat merasakan itu di forum internasional. Saya baru pulang dari ASEAN plus eight dari Brunei Darusalam itu 10 menteri pertahanan ASEAN berkumpul dengan 8 menteri yang lain. Kita memiliki peranan yang cukup besar dalam kawasan Pasifik," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada merdeka.com saat ditanya soal peringkat militer Indonesia ini, Jumat (30/8).
Sementara itu Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai Indonesia kini memang layak diperhitungkan dengan penambahan sejumlah persenjataan baru. Tapi jumlah ini baru sekitar 30 persen dari kebutuhan minimum pertahanan. Idealnya, TNI harusnya jauh lebih kuat dari sekarang.
"Kalau dibandingkan dengan negara-negara yang militernya kuat, Indonesia masih sangat jauh," kata pensiunan Mayor Jenderal TNI ini.
Ada 40 indikator penilaian dalam situs globalfirepower.com. Untuk persenjataan darat, situs ini menghitung jumlah tank, meriam hingga truk angkut perbekalan. Untuk aspek laut, jumlah kapal perusak, kapal induk, kapal selam. Di udara jumlah jet tempur, helikopter dan sarana pendukung airport.
Tak cuma itu, globalfirepower.com memperhitungkan jumlah penduduk, luas negara, produksi minyak hingga jumlah airport, jaringan rel kereta api dan pelabuhan laut.
Berikut daftar kekuatan militer yang diurutkan dalam situs tersebut:
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. China
4. India
5. Inggris
6. Prancis
7. Jerman
8. Korea Selatan
9. Itali
10. Brazil
11. Turki
12. Pakistan
13. Israel
14. Mesir
15. Indonesia
16. Iran
17. Jepang
18. Taiwan
19. Kanada
20. Thailand
21. Meksiko
22. Ukraina
23. Australia
24. Polandia
25. Vietnam
26. Swedia
27. Saudi Arabia
28. Etiopia
29. Korea Utara
30. Spanyol
31. Filipina
32. Swiss
33. Malaysia
34. Afrika Selatan
35. Argentina
36. Nigeria
37. Austria
38. Aljazair
39. Suriah
40. Venezuela
41. Kolombia
42. Norwegia
43. Yaman
44. Denmark
45. Finlandia
46. Kenya
47. Singapura
48. Afghanistan
49. Yunani
50. Rumania
51. Cile
52. Belgia
53. Kroasia
54. Serbia
55. Portugis
56. Yordania
57. Uni Emirat Arab
58. Irak
59. Libya
60. Georgia
61. Mongolia
62. Paraguay
63. Kuwait
64. Nepal
65. Qatar
66. Lebanon
67. Uruguay
68. Panama
Jenderal Moeldoko tak puas TNI ada di peringkat 15 besar dunia
"Itu masih kurang. Ya, kalau bisa lebih bagus lagi kenapa tidak gitu, makanya kita harus bisa lebih bagus lagi," kata Jenderal Moeldoko kepada merdeka.com saat ditanya soal peningkatan rangking tersebut, Jumat (30/8) lalu.
Mantan Kepala Staf TNI AD yang baru saja dilantik menjadi Panglima TNI tersebut mengaku bangga dengan peningkatan alat sistem utama pertahanan (alutsista) yang dimiliki TNI. Sejumlah peralatan tempur modern dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah dimiliki.
Jenderal Moeldoko berjanji akan melakukan konsolidasi agar para prajurit memahami organisasi ketentaraan. Dengan cara ini, dia berharap agar para prajurit di lapangan tidak memble, padahal alutsista yang dimiliki sudah modern.
"Langkah pertama saya akan melakukan konsolidasi untuk memahami organisasi, kira-kira tidak lama, itu untuk penguatan SDM, prajurit-prajurit TNI harus profesional. Di sisi lain harus militan jangan alutsistanya bagus prajuritnya memble," ujar Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, dirinya akan terus mendorong modernisasi alutsista yang akan dilaksanakan secara bertahap. Dia juga berharap pertumbuhan ekonomi semakin baik, sehingga alat pertahanan akan semakin membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kita tingkatkan dan jalankan (pengadaan alutsista) dari waktu ke waktu, diharapkan pertumbuhan ekonomi kita semakin baik dan dengan sendirinya prajurit saya akan banyak diberikan alutsista," ungkapnya.
Ada sejumlah alutsista yang kini akan didatangkan dari sejumlah negara, mulai dari pesawat, tank, hingga persenjataan. Saat ini, ia menunggu seluruhnya datang hingga seluruh personel dapat menggunakannya dengan baik.
"Untuk Apache memang perlu waktu yang banyak 2018-2021, mungkin 2013 baru beberapa, masalah anggaran saya tidak bicarakan karena itu domainnya Kemenhan," ujarnya.(mdk/ian)
Berikut Kekuatan TNI Versi Lembaga analisa Global Firepower
1. Jumlah personel militer dan cadangan
Jumlah personel militer aktif
Indonesia: 438.410
Pasukan cadangan
Indonesia: 400.000
Penduduk yang bisa dijadikan tentara
Indonesia: 107.538.660
2. Kekuatan Darat
Tank Baja
Indonesia: 400
Kendaraan lapis baja
Indonesia: 506
Artileri jarak jauh
Indonesia: 62
Peluncur roket
Indonesia: 50
Mortir
Indonesia: 3.350
Senjata antitank
Indonesia: 11.000
Kendaraan angkut logistik
Indonesia: 11.100
3. Kekuatan Laut
Kapal perang
Indonesia: 150
Kapal selam
Indonesia: 2
Kapal pendarat pasukan
Indonesia: 26
Kapal kelas korvet
Indonesia: 23
Kapal kelas frigat
Indonesia: 6
Kapal dagang
Indonesia: 1.340
Pelabuhan Laut Utama
Indonesia: 9
Kapal Patroli
Indonesia: 70
4. Kekuatan Udara
Kekuatan pesawat udara
Indonesia: 444
Helikopter
Indonesia: 187
Lapangan udara dan airport
Indonesia: 676
5. Faktor penunjang lain
Anggaran pertahanan
Indonesia: USD 5.220.000.000
Produksi minyak
Indonesia: 982.900 barel per hari
Konsumsi minyak
Indonesia: 1.115.000 barel per hari
Cadangan minyak
Indonesia: 3.885.000.000 barel per hari
Luas daratan
Indonesia: 1.904.596 km2
Panjang garis pantai
Indonesia: 54.716 km
merdeka