KOMISI I sempat menyarankan TNI untuk membeli terlebih dulu helikopter yang multifungsi dan berbadan besar karena sangat diperlukan untuk penanganan bencana. Tapi TNI lebih memilih helikopter jenis tempur.
Jurnalparlemen/Andri Nurdriansyah
Helikopter digunakan untuk memantau unjuk rasa
Namun pada akhirnya keputusan akhir di internal TNI, Khusus AD, tetap memprioritaskan pembelian Apache
Senayan – Setelah menyetujui pengadaan helikopter Apache dari Amerika Serikat, Komisi I
berharap TNI Angkatan Darat melanjutkan pembelian alutsista lain dari negara
itu, yakni helikopter multifungsi Chinook.
Anggota Komisi I DPR Muhammad Najib mengungkapkan,
saat muncul gagasan TNI Angkatan Darat membeli helikopter Apache, Komisi
Pertahanan juga memberikan pandangan untuk pembelian helikopter multifungsi
berukuran besar. Bahkan Komisi I menyarankan TNI AD terlebih dulu membeli
helikopter Chinook sebelum Apache.
Pandangan Komisi itu didasarkan pada pertimbangan
bahwa helikopter multifungsi sangat berguna untuk penanganan bencana alam.
Kebutuhan akan helikopter jenis itu makin besar jika dilihat dari rentannya
kondisi geografis Indonesia terhadap bencana seperti gunung berapi, banjir,
tsunami, dan gempa bumi.
Sementara helikopter Apache yang dilengkapi
persenjataan canggih belum terlalu dibutuhkan karena Indonesia belum menghadapi
ancaman serius penyerbuan pihak asing. Dengan demikian, kebutuhan terhadap
helikopter multifungsi dan berbadan besar lebih dibutuhkan ketimbang helikopter
jenis serbu.
"Namun pada akhirnya keputusan akhir di internal TNI,
Khusus AD, tetap memprioritaskan pembelian Apache. Sehingga seperti yang
terjadi saat ini, realisasi pengadaan Apache akan segera dilakukan pada 2014
mendatang," ujar Muhammad Najib di Kompleks Parlemen, Senin (2/9).