Pages

Friday, 28 February 2014

Indosat dan Telkomsel Disadap, Tifatul: Snowden Belum Tentu Benar

Menkominfo tak ingin gegabah dan reaktif dalam menjatuhkan sanksi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
  Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menyatakan belum dapat memberi sanksi kepada provider Telkomsel dan Indosat. Kemenkominfo masih mendalami kasus penyadapan komunikasi lewat telepon seluler oleh NSA dan Direktorat Intelijen Australia.

"Semua yang dikatakan Snowden itu belum tentu benar. Jadi kan semacam reaktif, kalau begitu Snowden bongkar, kita menutup dan berantas (Telkomsel dan Indosat), kan nggak begitu. Kita akan cari dulu informasi sebetulnya seperti apa. Ini kan baru lontaran satu pihak saja," kata Tifatul di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.

Namun jika pembocoran itu ternyata benar dilakukan oleh Telkomsel dan Indosat, Tifatul menegaskan tidak segan-segan menutup dua provider itu. "Kalau betul terlibat, kalau terbukti itu bisa ditutup," tegas dia.

Atas informasi kejadian penyadapan ini, Kemenkominfo akan membuat tim pengawas baru untuk masalah penyadapan.

"Semua alat-alat itu harus betul tersertifikasi di kementerian. Yang ingin kita cek apakah ada penyadap-penyadap liar yang memasang karena alat ini di luar negeri diperjualbelikan nggak mahal," ungkap dia.

Lima Instansi

Tifatul menyatakan tidak bisa bertindak reaktif dengan adanya kabar penyadapan itu. Sebab Indonesia memiliki 14 provider.

"Kan sekarang provider itu ada 14. Kebanyakan 14 ini di negara kita. Di China saja cuma ada 4, Jepang itu 3-4 provider," jelasnya.

Menurut Tifatul, di Indonesia hanya ada lima instansi yang berwenang melakukan penyadapan, yakni KPK, BNN, BIN, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian.

Kemenkoninfo masih menunggu arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait kabar penyadapan ini.

"Leading sektornya itu ada di Kemenlu, jadi kita tunggu sikap terakhir arahan Presiden ke Menlu tentang bagaimana seharusnya kita bersikap, dan nanti kita akan follow up," ujarnya. (umi)

viva.co.id