Panglima TNI, Jenderal Moeldoko berada di Beijing selama lima hari.
(Reuters/Xinhua/Cha Chunming)
- Wakil Duta Besar China untuk RI, Liu
Hongyang, menyampaikan bahwa Panglima TNI, Jenderal Moeldoko,
berkunjung ke Beijing pada 24 Februari kemarin. Namun, dia tidak
menjelaskan lebih lanjut, soal adanya kerjasama di bidang militer yang
akan ditandatangani kedua negar
Soal penjelasan kerjasama militer, kata Hongyang, akan diserahkan kepada kementerian terkait kedua negara.
Hongyang tidak menampik adanya kerjasama yang erat di antara
Angkatan Laut kedua negara. Sebagai bukti, mereka akan mengirim
perwakilan ke Latihan Bersama Multilateral Komodo (MENK) 2014, yang akan
diikuti 17 negara di perairan Natuna, Batam, Kepulauan Riau.
Latihan tersebut akan dibuka secara langsung oleh Kepala Staf TNI
AL, Marsekal Marsetio. Latihan itu rencananya akan dimulai pada 29 Maret
hingga April 2014.
"Kami rencananya juga akan mengirimkan perwakilan dan kapal perang
ke Indonesia dengan maksud damai," ungkap Hongyang saat ditemui di rumah
dinasnya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Rencananya, akan ada 35 kapal perang dari negara peserta yang akan
ikut berpartisipasi. Indonesia akan mengirimkan 16 KRI dan enam pesawat
udara, yang terdiri dari dua fixed wing dan empat rotary wing. Mereka
akan berlatih di tujuh titik yang telah ditentukan.
Sementara itu, mengenai kunjungan Moeldoko ke Beijing, kata
Hongyang, tujuannya ingin mengenalkan diri kepada militer China sebagai
Panglima TNI yang baru. Moeldoko berada di Beijing selama lima hari.
Moeldoko mengatakan hubungan militer kedua negara terjalin dengan baik dan harmonis.
Kunjungan Moeldoko ini rencananya akan diikuti dengan kunjungan
balasan dari Kepala Komis Pusat Militer China, Jenderal Fan Changlong
pada pertengahan 2014.