SOLO
– Pasca meninggalnya pendirinya, HM Lukminto, PT Sri Rejeki Isman Tbk
(Sritex) tetap berupaya untuk menjadi perusahaan yang profesional. Hal
tersebut dibuktikan dengan raihan prestasi memenangkan tender pembuatan
pakaian militer dari Jerman dan Malaysia tahun ini.
“Dengan kemenangan
tersebut semakin mempertegas bahwa Sritex adalah perusahaan yang
benar–benar profesional, kendati saat ini masih dalam situasi berkabung
atas meninggalnya HM Lukminto,” ujar Humas PT Sritex, Basuki Saptono.
Basuki mengatakan, tidak
mudah untuk memenangkan tender, khususnya untuk seragam militer Jerman.
Pasalnya, seragam militer Jerman terkenal sebagai seragam militer dengan
spesifikasi yang tinggi dan paling sulit pembuatannya. Apalagi, dalam
tender tersebut Sritex harus bersaing dengan perusahaan dari Eropa dan
Asia.
“Sritex sudah menjadi supplier untuk kebutuhan militer Jerman dan
Nato sejak tahun 1994. Dan pada saat itu kami sudah mampu memenuhi
spesifikasi yang tinggi antara lain anti infra red. Sehingga, dengan memenangkan tender tahun ini Sritex terus memperkokoh posisinya,” ujarnya.
Sedangkan untuk tender seragam militer dan pakaian pemerintah Malaysia, Sritex bersaing dengan beberapa pesaing dari Asia.
“Untuk Malaysia, Sritex sudah menjadi pemasok seragam militer di negara tersebut sejak tahun 2010,” jelas Basuki.
Adapun jumlah pesanan untuk ke dua negara tersebut adalah sebanyak 2,1 juta potong.