Pada kesempatan tersebut Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis yang turut mengawasi pelaksanaan latihan ini menyampaikan bahwa, pelaksanaan Air to Air Refuelling ini bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan pengisian bahan bakar di udara.
“Latihan ini mutlak harus dikuasai oleh seluruh penerbang tempur, mengingat AAR diperlukan untuk meningkatkan daya jelajah pesawat tempur tanpa harus mendaratkan pesawat di pangkalan, kemampuan pelaksanaan AAR ini sangat dibutuhkan pada saat mengemban misi operasi udara dengan radius lebih jauh,” demikian disampaikan Danlanud Rsn, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis.
Bila diasumsikan, kemampuan pesawat Hawk dengan kapasitas Fuel sebanyak 2.800 Pon mampu menjangkau hingga radius 250 NM, dengan pelaksanaan AAR ini kemampuan tempur pesawat Hawk 100/200 bisa menjadi dua kali lipatnya menjadi 500 NM.
Latihan AAR yang dipimpin langsung oleh Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Jajang Setiawan ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari. Sedangkan untuk pesawat tankernya dipiloti oleh Mayor Pnb Subhan dengan 17 Crewnya.
Pada pelaksanaan latihan ini, para penerbang Hawk 100/200 melaksanakan secara “dry” memasukkan AAR Probe ke Hose pesawat tanker tanpa mengalirkan fuel dan secara “wet” atau langsung mengalirkan fuel dari tanker ke pesawat tempur Hawk. Penguasaan teknik AAR mutlak harus dikuasai oleh penerbang, baik penerbang Skadron Udara 12 maupun penerbang Skadron Udara 32, selain itu ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian seluruh Air Crew sangat dibutuhkan selama pelaksanaan latihan berlangsung.
TNI AU