Friday, 24 October 2014
Pesawat Australia sempat melawan hingga diancam senjata Sukhoi
- 2 Unit pesawat tempur Sukhoi milik TNI-AU Komando Sektor (Kosek) II Makassar memaksa sebuah pesawat sipil Australia jenis propeller untuk mendarat darurat di Pangkalan Udara Sam Ratulangi Manado, Rabu (22/10) sekitar pukul 11.00 WITA. Pesawat ini di intercept Sukhoi lantaran tak memiliki izin melintas di wilayah Indonesia.
"Saat itu radar Kosek mendeteksi ada pesawat dari Australia menuju Philipina tanpa izin melintas di Indonesia. Nah kita langsung terbang sekitar pukul 08.30 WITA dari Makassar dengan perintah menurunkan pesawat itu di Ambon," tutur Mayor (Penerb) Wanda, salah satu pilot Sukhoi yang melakukan pencegatan.
Wanda Cs pun bergerak dipandu petugas kontrol Manado yang dibantu radar Kosek Makassar. Akhirnya jet tempur Sukhoi berhasil mencegat pesawat kecil dengan 2 orang awak tersebut di jarak sekitar 200 Km sebelah tenggara Manado dan disuruh mendarat di Ambon namun pesawat latih ini menolak. Akhirnya, awak Sukhoi-pun memutuskan untuk memaksa pesawat ini dengan peringatan keras.
"Saya posisinya intercept sebelah kiri dan teman saya di belakang dengan posisi siap menembak. Saya tanyakan surat resminya lewat radio, ternyata mereka tidak punya," jelas perwira menengah TNI yang masih muda ini.
Dengan tegas dia menegur pilot pesawat Australia tersebut dengan nada tinggi. "Kamu harus mendarat di Manado!!! Itupun saya tunjukin bahwa saya punya senjata. Saya mendekat, dekat sekali," lanjutnya.
Melihat pesawat tempur bersenjata canggih tersebut, awak pesawat asing inipun ciut dan memutuskan ikut arahan dan mendarat di Lanud Sam Ratulangi Manado. Saat dipaksa mendarat darurat pun, mereka bersikap cukup kooperatif dan mengikuti arahan Sukhoi.
"Setelah mendarat, saya melakukan circling di udara untuk memastikan pesawat itu benar-benar berhenti. Itu sudah prosedur kita. Takutnya dia terbang lagi," katanya.
Merdeka