Jakarta -Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
produsen pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia (Persero) memiliki
harapan besar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK).
PTDI yang punya program pengembangan pesawat
komersial dan militer ini berharap presiden baru RI tersebut bisa mampir
untuk menengok fasilitas pengembangan dan pembuatan pesawat di Bandung,
Jawa Barat.
"Belum pernah ketemu Pak Jokowi. Pak Jokowi kalau
bisa mampir melihat PTDI," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI
Andi Alisjahbana di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (20/10/2014).
Proyek
terdekat yang dikembangkan PTDI adalah pesawat penumpang berbadan
kecil, N219. Pesawat ini rencananya diluncurkan ke publik (roll out)
mulai tahun depan.
"Kita akan aplikasi sertifikasi. Dilakukan di
Kemenhub mulai awal tahun hingga tahun 2017. Sertifikasi perlu 3 tahun
setelah itu langsung produksi," jelasnya.
Proses penjualan
pesawat tentunya membutuhkan dukungan pemerintah seperti skema
pembiayaan dari perbankan lokal layaknya diterima oleh produsen pesawat
dunia.
"Kita belum mampu beri financing tapi kalau Lion beli pesawat dari Boeing, dia ada financing dari pemerintah AS," paparnya.
Andi
mengaku pesawat N219 saat ini telah dilirik oleh beberapa maskapai dan
pemerintah daerah. PTDI mengantongi niat pembelian (letter of intent)
sebanyak 150 unit.
Burung besi N219 dipatok US$ 4 juta sampai US$ 5 juta per unit. Saat ini komponen lokal baru sekitar 40%.
"Yang letter of intent ada 150. Kemarin dapat order dari Pemda, Lion Group dan PT NBA (Nusantara Buana Air)," jelasnya.(feb/ang)
Detik