Pages

Thursday, 21 November 2013

4 Jenazah Korban Kecelakaan Heli MI-17 Tiba Di Semarang

Isak tangis keluarga pecah saat melihat peti jenazah korban.


Empat jenazah korban kecelakaan Heli MI-17 tiba di Graha Kriya Akasa Lanumad Ahmad Yani, Semarang.
Empat jenazah korban kecelakaan Heli MI-17 tiba di Graha Kriya Akasa Lanumad Ahmad Yani, Semarang.
 Isak tangis mewarnai kedatangan empat jenazah korban kecelakaan Heli MI-17, Kamis 21 November 2013. Dua peti mati yang dibalut bendera merah putih masuk ke lobi Graha Kriya Akasa Lanumad Ahmad Yani. 

Istri Lettu CPN Rohmad, Ayu Riski (30) tak kuasa menahan tangis dan histeris saat melihat peti berisi jenazah suaminya itu. Begitu pula Ibu dari Serka Aan Prayitno, Sukartinah. Ia tampak terkejut dan lemas hingga nyaris terjatuh ketika melihat peti mati anaknya.

Kapendam IV Diponegoro, Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing mengatakan upacara militer akan dilakukan sebelum pemakaman di Grobogan (Rohmad) dan Ngawi (Aan).

"Di Grobogan atau Ngawi juga ada upacara militer. Untuk jenazah Kapten Cpn Wahyu Ramdan langsung diterbangkan ke Bandung," kata Ramses di Lanumad Ahmad Yani Semarang.

Selain dua anggota TNI, dua jenazah warga sipil yang merupakan pekerja pembangunan pos perbatasan yaitu Desi Priyanto warga Gang Ibu Anak RT 003 RW 015 Desa Mertasinga, Cilacap Utara dan Tumin warga Jalan Wisata Payau RT 004 RW 011 Desa Tritih Kulon, Cilacap Utara juga sudah datang.

Dua peti berisi jenazah warga sipil langsung dijemput dua ambulans yang menghampiri pesawat Hercules yang membawa jenazah. Dua Ambulans tersebut langsung diberangkatkan menuju Cilacap.

Diketahui Heli MI-17 buatan Rusia yang  mengangkut total 19 orang milik TNI AD tersebut  jatuh di perbatasan Malinau dengan Sarawak, Malaysia pada Sabtu 9 November lalu.

Helikopter MI-17 itu berangkat dari Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 09.09 WITA, Sabtu pagi, menuju perbatasan Malaysia dengan mengangkut 1.800 Kg logistik untuk keperluan pembangunan pos perbatasan di Long Bulan atau daerah Tunjungan, Malinau melalui Pos Apauping.

Seharusnya, helikopter tiba di Pos Apauping pada 10.06 WITA. Tapi, hingga pukul 10.10 WITA, pesawat belum mendarat. 

Akibat insiden tersebut, 13 orang meninggal serta enam mengalami luka bakar.  (eh)

viva.co.id