Bandung, Kementerian Pertahanan saat ini sedang membangun kemampuan pertahanan cyber nasional (national cyber defence) untuk menangkal ancaman dan serangan di dunia cyber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara. Kemhan terbuka bagi para semua stake holder untuk turut serta dalam pembangunan kemampuan pertahanan cyber.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menjadi keynote speacker pada acara forum “National Internet Security Day Conference” ke-3, Kamis (21/11) di Bandung. Acara tersebut membahas ketahanan Indonesia dalam penguatan dan kesiapan capacity building menghadapi keamanan internet 2014.
Acara diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII).
Menhan mengatakan bahwa konsep pembangunan nasional cyber defence
akan diawaki oleh personel-personel dari TNI AD, AU, dan AL serta
terbuka juga untuk sipil yang memenuhi persyaratan. “Ini sebagai garda
terdepan dalam menjawab tantangan perang informasi untuk menangkal
serangan di dunia cyber”, tambah Menhan.
Lebih lanjut Menhan menambahkan, strategi pembangunan pertahanan cyber
nasional tujuannya adalah menjamin ketersediaan informasi benar, akurat
dan cepat, selanjutnya meningkatkan ketahanan nasional terhadap
serangan cyber space, serta menjamin bahwa implementasi sistem pemerintahan aman dan tahan terhadap serangan cyber space sehingga dapat mengurangi dampaknya.
Menurut Menhan, dalam pembangunan pertahanan cyber
nasional ini memerlukan penyiapan dan penguatan regulasi, tata kelola
dan kelembagaan, infrastruktur dan Sumber Daya Manusia.
“Pengorganisasian seluruh sumber daya dan sinergi berbagai stakeholder itu perlu dilakukan untuk membangun suatu cyber nasional. Terdiri dari individu-individu yang terampil serta ahli dalam cyber warfare”, jelas Menhan.