Pages

Thursday, 21 November 2013

KRI Teluk Peleng Karam di Tanjung Priok



Kapal perang TNI AL jenis landing ship tank (LST) KRI Teluk Peleng-535 mengalami kandas di dermaga TNI AL Pondok Dayung, Jakarta Utara, akibat adanya kebocoran di ruangan Diesel Generator (DG), Selasa (19/11).

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, hari Senin pagi, 18 November 2013, KRI Teluk Peleng-535 berada dalam posisi sandar di Dermaga TNI AL, Pondok Dayung, Jakarta Utara, pada lambung kiri badan keempat dari KRI lain, tepatnya di lambung kanan KRI Balikpapan-901, guna persiapan bekal ulang dalam rangka melaksanakan Operasi Rakata Jaya ke-13. “Saat peristiwa terjadi kondisi air laut sedang surut,” jelas Kadispenal.

Pukul 15.10 Wib ABK mesin jaga melihat kebocoran di ruang DG dan berupaya melaksanakan penanggulangan dengan mencari sumber kebocoran, melakukan penyedotan air menggunakan pompa, melaksanakan pemadaman aliran listrik kapal, serta seluruh ABK yang berada di kapal aksi melaksanakan penanggulangan kebocoran.

Tiga unit tug boat TNI AL juga dikerahkan untuk menyangga kapal yang secara perlahan-lahan mengalami kemiringan. Mengetahui kapal semakin miring, Komandan KRI Teluk Peleng-535 Mayor Laut (P) Yadi Mulyadi memerintahkan penyelamatan senjata, amunisi, radar, alkom, jurnal-jurnal kapal, serta dokumen, dan barang berharga lainnya. “Komandan kapal juga telah berkoordinasi dengan Kepanduan meminta tambahan dukungan 1 (satu) unit tug boat,” kata Kadispenal.

Meski segala upaya telah dicoba, termasuk memompa air yang masuk di badan kapal dengan 12 unit mesin pompa serta memasang tali-tali penahan ke darat, akan tetapi kemiringan kapal tetap tidak bisa teratasi, sehingga pada hari Selasa pukul 08.07 Wib, KRI Teluk Peleng-535 kandas dengan posisi miring 70 derajat. “Belum diketahui secara pasti penyebab kebocoran. Mengingat usia kapal yang sudah 35 tahun, material fatigue (kelelahan material) bisa menjadi sebagai salah satu faktor penyebabnya,” ujar Kadispenal.

Kadispenal menjelaskan saat ini tim Komando Pasukan Katak dan tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Permukaan Air (Dislambair) Koarmabar tengah mengupayakan pengapungan kembali kapal dengan menggunalan alat “salvage air bag”. “Metodenya setelah kapal dapat mengambang dan air dikuras dengan bantuan pompa, baru kemudian diadakan pengelasan pada area yang bocor. Tim TNI AL mempunyai kemampuan untuk itu,” tambahnya.

Kapal eks-Jerman Timur yang dibangun oleh galangan kapal VEB Peene-Werft, Wolgast, Mecklenburg-Vorpommern, Jerman Timur pada tahun 1978 untuk memperkuat alutsista Angkatan Laut Jerman Timur, kemudian tahun 1990 dibeli Pemerintah RI, dan pada tahun 1993 memperkuat Armada TNI AL pada jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Teluk Peleng sendiri diambil dari nama sebuah teluk yang secara geografis berlokasi di Banggai, Sulawesi Tengah.