Pages

Tuesday, 28 January 2014

Nuning Kertopati: Penambahan Alutsista Harus Terus Dilakukan


Nuning Kertopati: Penambahan Alutsista Harus Terus Dilakukan

JAKARTA: Politisi Partai Hanura dalam kapasitasnya sebagai anggota Komisi I DPR Nuning Kertopati menghadiri serah terima 37 unit Tank Amfibi BMP-3F dari Rusia di Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir, Karang Tekok, Asem Bagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (27/1) kemarin.
Bersama Ketua Komisi I DPR --membidangi masalah pertahanan dan hubungan luar negeri -- Mahfudz Siddiq, Nuning menyaksikan serah terima 37 tank tersebut oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio juga hadir dalam acara ini. 
Nuning menjelaskan alutsista yang kini dimiliki oleh TNI belumlah mencukup. Hal ini didasari atas ancaman kawasan negara yang makin tinggi eskalasinya, dan makin variatif.
"Alat utama sistem senjata  atau alutsista kita  belum mencukupi. Untuk itu, penambahan atau perbaikan alutsista harus terus dilakukan oleh pemerintah karena kondisi yang ada sekarang belumlah  mencukupi," kata Nuning dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Selasa (28/3/104). 
Penyerahan Tank Amfibi BMP-3F ditandai dengan penandatanganan oleh Pemerintah Rusia, Pemerintah RI (Kemenhan), Mabes TNI, Mabesal dan Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.
Juga dihadiri oleh, Kasal Laksamana TNI  Dr Marsetio, Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun,  pejabat teras Kemhan RI, Mabes TNI, dan Mabesal, dilanjutkan dengan penyerahan replika Tank Amfibi BMP-3F.
Dengan diserahkannya 37 unit Tank Amfibi BMP-3F, maka saat ini Korps Marinir telah memiliki 54 tank modern produksi Rusia, setelah sebelumnya pada  11 Desember 2010 menerima sebanyak 17 unit tank jenis yang sama dari Menhan RI.
Selesai upacara penyerahan, Menhan dan Panglima TNI  berkesempatan menyaksikan uji coba dan uji penembakan yang dilakukan tank tersebut, serta penembakan beberapa kesenjataan lain yang dimiliki Korps Marinir TNI AL dalam bentuk manuver di lapangan.