Situasi di Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya, Papua, Minggu 26 Januari pagi, dikabarkan mencekam. Aktivitas masyarakat menunaikan ibadah di gereja tidak bisa terlaksana. Ini buntut aksi baku tembak antara pasukan TNI-Polri dan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).Baku tembak di Mulia diduga masih ada hubungannya dengan rangkaian aksi baku tembak beberapa hari lalu di Kampung Yambi Mulia, yang menewaskan satu prajurit TNI dan anggota OPM. Masyarakat tidak berani ke luar rumah karena takut mendengar letusan yang keluar dari senjata api. "Situasi Puncak Jaya tidak menentu, masyarakat dalam kondisi panik karena ada baku tembak di Kota Mulia," ujar Puron Moribnak, salah satu warga Mulia melalui pesan singkatnya.Menurut Puron, masyarakat di Kampung Kulirik, Dondobaga, Talileme, Karubate dan Yalingga ketakutan dan tak berani ke gereja. Kata dia, pasukan TNI dan Polri terus melakukan operasi, sehingga kian memperburuk situasi."Sejak beberapa waktu lalu hingga Minggu ini, pasukan TNI-Polri melakukan operasi, sehingga aksi baku tembak tak terhindarkan," ucap Puron. Kepanikan dan ketakutan masyarakat kian bertambah, menyusul tidak satu pun pimpinan daerah berada di Mulia Puncak Jaya. "Satu pun pimpinan daerah seperti Bupati, wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda, Ketua Klasis Gereja tidak ada di tempat. Bahkan, ini sudah berlangsung berminggu-minggu, sehingga masyarakat seperti ayam kehilangan induknya dan berhamburan," kata dia. Kondisi ini harus segera ditangani guna menghindari jatuhnya korban dari warga sipil tak berdosa. "Masalah ini harus ditangani secara serius, agar rakyat sipil jangan ada yang menjadi korban. Media tertutup, apa yang terjadi di Puncak Jaya tidak ada yang diketahui oleh masyarakat nasional dan internasional," ujarnya. Ditanya apakah ada korban jiwa dalam aksi baku tembak, Puron Moribnak mengaku belum mengetahui secara pasti. Saat ini, baku tembak masih berlangsung.Warga lain, Melianus Telenggen, mengklaim ada dua rumah warga dibakar saat aksi baku tembak terjadi. "Sejak baku tembak pecah dari jam 4 pagi, ada 2 rumah dibakar aparat keamanan," kata dia.Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Pujo Sulistyo, saat dikonfirmasi, belum bersedia memberikan keterangan. "Nanti-nanti saja, " kata Pujo.Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Lismer Lumban Siantar, juga tidak membalas pesan singkat saat dimintai perkembangan terakhir di Mulia.
Sunday, 26 January 2014
Opm vs TNI, Apa yang harus dilakukan ?
Situasi di Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya, Papua, Minggu 26 Januari pagi, dikabarkan mencekam. Aktivitas masyarakat menunaikan ibadah di gereja tidak bisa terlaksana. Ini buntut aksi baku tembak antara pasukan TNI-Polri dan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).Baku tembak di Mulia diduga masih ada hubungannya dengan rangkaian aksi baku tembak beberapa hari lalu di Kampung Yambi Mulia, yang menewaskan satu prajurit TNI dan anggota OPM. Masyarakat tidak berani ke luar rumah karena takut mendengar letusan yang keluar dari senjata api. "Situasi Puncak Jaya tidak menentu, masyarakat dalam kondisi panik karena ada baku tembak di Kota Mulia," ujar Puron Moribnak, salah satu warga Mulia melalui pesan singkatnya.Menurut Puron, masyarakat di Kampung Kulirik, Dondobaga, Talileme, Karubate dan Yalingga ketakutan dan tak berani ke gereja. Kata dia, pasukan TNI dan Polri terus melakukan operasi, sehingga kian memperburuk situasi."Sejak beberapa waktu lalu hingga Minggu ini, pasukan TNI-Polri melakukan operasi, sehingga aksi baku tembak tak terhindarkan," ucap Puron. Kepanikan dan ketakutan masyarakat kian bertambah, menyusul tidak satu pun pimpinan daerah berada di Mulia Puncak Jaya. "Satu pun pimpinan daerah seperti Bupati, wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda, Ketua Klasis Gereja tidak ada di tempat. Bahkan, ini sudah berlangsung berminggu-minggu, sehingga masyarakat seperti ayam kehilangan induknya dan berhamburan," kata dia. Kondisi ini harus segera ditangani guna menghindari jatuhnya korban dari warga sipil tak berdosa. "Masalah ini harus ditangani secara serius, agar rakyat sipil jangan ada yang menjadi korban. Media tertutup, apa yang terjadi di Puncak Jaya tidak ada yang diketahui oleh masyarakat nasional dan internasional," ujarnya. Ditanya apakah ada korban jiwa dalam aksi baku tembak, Puron Moribnak mengaku belum mengetahui secara pasti. Saat ini, baku tembak masih berlangsung.Warga lain, Melianus Telenggen, mengklaim ada dua rumah warga dibakar saat aksi baku tembak terjadi. "Sejak baku tembak pecah dari jam 4 pagi, ada 2 rumah dibakar aparat keamanan," kata dia.Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Pujo Sulistyo, saat dikonfirmasi, belum bersedia memberikan keterangan. "Nanti-nanti saja, " kata Pujo.Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Lismer Lumban Siantar, juga tidak membalas pesan singkat saat dimintai perkembangan terakhir di Mulia.