PALEMBANG : Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menilai, kekuatan militer Indonesia sejauh ini belum ditakuti oleh negara lain. Padahal, menurutnya, kekuatan militer di
suatu negara sangat penting untuk ditakuti, sehingga tidak mudah terancam oleh bahaya yang datang dari luar.
"Kita harus ditakuti, tapi tidak boleh menakut-nakuti. Ditakuti dan menakuti itu berbeda ya," kata Pramono dalam jumpa pers sebelum penyelenggaraan debat Konvensi Demokrat di Palembang, Jumat (24/1/2014).
Selama ini, Pramono menilai kekuatan militer di Indonesia masih lemah. Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu, pertahanan militer di Indonesia baru diperkuat belakangan ini. Faktor ekonomi yang
kurang menunjang menjadi salah satu alasannya. Akibatnya, Indonesia tidak ditakuti oleh negara-negara lain.
"Saat menjadi KSAD, saya setiap berkunjung ke daerah, memang melihat kalau kekuatan militer di Indonesia belum mumpuni," ujar adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Karena militer Indonesia masih lemah, kata dia, dampaknya kawasan Indonesia selalu diterobos oleh pihak luar. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, misalnya Malaysia, Indonesia dinilai Pramono masih jauh tertinggal.
"Kita tidak pernah latihan dengan tank, padahal negara tetangga kita seperti Malaysia punya latihan battle dengan menggunakan tank. Padahal kalau untuk wilayah, kita luas. Jarak tembak tank 5 kilometer
itu bisa ditempuh," jelasnya.
Palembang menjadi kota kedua yang menjadi lokasi debat antarkandidat peserta Konvensi Capres Demokrat. Sebelumnya, debat pertama kali digelar di Medan, Sumatera Utara, pada 21 dan 22 Januari 2014.
Setelah Palembang, kota-kota selanjutnya yang akan menjadi lokasi debat adalah Bandung, Surabaya, Bali, Jayapura, Semarang, Balikpapan, Ambon, Makassar, dan Jakarta.